Apa Itu Childfree? Mengapa Seseorang Memilih untuk Childfree? Berikut Alasan dan Penjelasannya
Pernyataan YouTuber Gita Savitri yang enggan memiliki anak ramai dibicarakan, lalu apa itu Childfree dan apa alasan orang memilih tidak punya anak?
Mengutip laman resmi Universitas Sebelas Maret (UNS), alasan lain seseorang memutuskan childfree biasanya terkait masalah personal, finansial, latar belakang keluarga, kekhawatiran akan tumbuh kembang anak, isu atau permasalahan lingkungan, hingga alasan terkait emosional atau insting keibuan.
Baca juga: Media Asing Soroti Meningkatnya Jumlah Anak Yatim Piatu akibat Covid-19 di Indonesia
Baca juga: Kisah Vino, Anak Usia 10 Tahun Isolasi Mandiri Sendirian, Ayah Ibu Meninggal Dunia Terpapar Covid-19
Childfree Menurut Psikolog
Masih mengutip laman resmi UNS, keputusan childfree perlu diambil oleh pasangan dengan melibatkan keluarga besar.
Hal ini disampaikan Psikolog Sosial dari Fakultas Kedokteran UNS, Dr Tri Rejeki Andayani.
Tri mengatakan, pernikahan pada prinsipnya juga melibatkan dua keluarga besar.
Karena itu, keputusan untuk childfree sebaiknya disampaikan pada orang tua masing-masing.
“Sebab, orang tua dari pasangan suami istri itu tentu memiliki harapan pada pernikahan anak-anaknya. Salah satunya harapan untuk memiliki cucu yang meneruskan keturunannya,” jelasnya, Kamis (1/7/2021).
Jika keputusan itu tidak bisa diterima, tentu akan menjadi tekanan sosial bagi pasangan.
Tetapi, apabila diterima, maka pasangan akan lebih mudah menghadapi tekanan sosial dari masyarakat di luar keluarga.
Tri melanjutkan, rasa heran dan kaget akan menjadi respons dominan saat seseorang menemui fenomena childfree.
Hal ini tidak terlepas dari perspektif budaya kolektif kita, dimana kultur masyarakat menuntut atau mengharapkan seseorang yang masuk usia dewasa untuk menikah dan memiliki anak.
Satu di antara alasan seseorang memilih childfree adalah karena adanya rasa ketidakyakinan akan kemampuan dalam merawat dan mengasuh anak.
Hal tersebut, ujar Tri, bisa disiasati dengan pentingnya membangun parenting self-efficasy pada pasangan di masa persiapan menikah.
“Sehingga calon ayah atau ibu memiliki keyakinan diri terhadap kompetensinya dalam merawat dan memberikan pengasuhan pada anak yang secara positif."
"Hal ini akan berpengaruh pada perilaku pengasuhannya dan menunjang tumbuh kembang anak secara optimal,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Apa Itu Childfree? Ramai Dibicarakan setelah Gita Savitri Bahas Pilihannya Tak Punya Anak