Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Wafat 9 Hari Usai Unggah Video, TikToker Ini Menyesal Menunda Vaksin: Seharusnya Aku Tidak Menunggu

Seorang konten kreator TikTok Alexandra Blankenbiller ingatkan para pengikutnya untuk segera vaksinasi Covid-19 di video terakhir sebelum meninggal.

Daily Mail UK
Ilustrasi suntikan vaksin Covid-19 - seorang konten kreator TikTok meninggal dunia, akui menyesal karena menunda vaksinasi Covid-19. 

TRIBUNTERNATE.COM - Seorang konten kreator TikTok asal Amerika Serikat (AS), Alexandra Blankenbiller mengunggah video terakhirnya sebelum meninggal pada 15 Agustus 2021 lalu.

Dalam video tersebut, tampak Alexandra berada di atas ranjang rumah sakit dengan suara yang serak dan bernapas dengan bantuan mesin.

Dalam keadaannya yang cukup buruk, Alexandra masih berusaha mengajak para pengikutnya untuk segera melakukan vaksinasi Covid-19.

"Saya tidak punya banyak energi untuk berbicara, jadi saya akan mencoba membuatnya cepat," kata Blankenbiller yang tinggal di daerah Jacksonville, Florida, AS.

"Saya belum divaksinasi. Saya bukan anti vaksin, saya hanya mencoba mempelajari banyak hal sebelum divaksin. Saya takut," lanjutnya.

Namun, Alexandra rupanya menyadari bahwa menunda untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 ternyata adalah sebuah kasalahan.

"Saya pikir itu adalah sebuah kesalahan," aku Alexandra.

Oleh sebab itu, Alexandra mengingatkan para pengikutnya agar mereka tidak bernasib sama seperti dirinya yang dirawat di rumah sakit akibat Covid-19.

Baca juga: Pakar Kesehatan: Orang yang Divaksin 10 Kali Lebih Kecil Kemungkinan Dirawat di RS jika Kena Covid

Baca juga: Negara Miskin Masih Kesulitan Vaksin, Negara Kaya Justru akan Miliki 1,2 Miliar Vaksin Covid-19

Jika ada kesempatan untuk vaksin, Alexandra menyarankan para pengikutnya untuk segera mendapatkan vaksinasi.

"Seharusnya aku tidak menunggu. Jika kamu bahkan 70 persen yakin bahwa kamu ingin divaksin, maka ambillah. Jangan menunggu."

"Pergilah dan dapatkan vaksin. Karena mudah-mudahan jika kamu mendapatkannya, maka kamu tidak akan berakhir di rumah sakit seperti saya," kata Alexandra, mengutip WebMD, Jumat (10/9/2021).

Sembilan hari kemudian setelah mengunggah video tersebut di TikTok, wanita berusia 31 tahun itu meninggal dunia.

Seperti kebanyakan orang Amerika lainnya, Alexandra awalnya ragu-ragu untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Ia membaca beragam informasi yang bertentangan dengan vaksin Covid-19 dan keluarganya pun tidak ingin divaksinasi sampai semua orang mau vaksin.

"Bukan rahasia lagi, ini adalah sesuatu yang harus ditanggapi dengan serius," kata saudara perempuan Alexandra, Cristina Blankebiller.

"Ada begitu banyak informasi yang salah di luar sana," lanjutnya.

Di saat semua orang di keluarganya setuju untuk mendapatkan vaksin Covid-19, Alexandra bersama ibu dan dua saudaranya pun membuat janji.

Tetapi, mereka justru tertular Covid-19 sebelum jadwal vaksinasi, dan Alexandra mengalami gejala yang paling buruk.

Tingkat oksigennya terus menurun sampai ia dilarikan ke Orange County Medical Center dan harus menjalani perawatan seorang diri.

Keluarga Alexandra tidak diizinkan untuk mengunjungi sampai akhirnya mereka menerima kabar bahwa sudah tidak ada hal yang bisa dilakukan untuk Alexandra.

"Video terakhirnya benar-benar menunjukkan siapa dia sebenarnya," kata saudara perempuan Alexandra lainnya, Rachel Blankenbiller.

"Dia tidak mementingkan diri sendiri, ia adalah ripe orang yang menggunakan hari-hari terakhirnya untuk membantu orang lain," imbuh Rachel.

Diketahui, empat video terakhir yang diunggah Alexandra di TikTok-nya adalah video yang ia buat saat dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 Rendah, 9 Daerah Disorot oleh Jokowi, Ada Aceh hingga Papua

Baca juga: Penelitian: Orang yang Telah Divaksinasi Covid-19 Kecil Kemungkinan Menderita Long Covid

94 Persen Pasien Covid-19 yang Meninggal Belum Divaksin

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI, Dante Saksono Harbuwono menegaskan bahwa vaksinasi sangat penting, tak hanya untuk menekan penularan Covid-19, tetapi juga untuk mencegah kematian.

Dengan vaksinasi, seseorang yang tertular Covid-19 akan lebih memiliki imunitas sehingga tak mengalami gejala parah yang dapat berakibat fatal.

Hal ini bisa dilihat dari statistik kematian pasien Covid-19 di Indonesia.

Dari 135.861 pasien Covid-19 yang meninggal dunia sampai kemarin, sebanyak 94 persennya belum mendapat vaksinasi.

“Vaksinasi menjadi sangat penting karena data dari angka kematian di RS adalah 94 persen yang meninggal belum menerima vaksinasi," kata Dante saat membuka sentra vaksinasi di Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat, Senin (6/9/2021), dikutip dari Kompas.com.

Dante pun mengapresiasi UI yang membantu pemerintah mempercepat proses vaksinasi dengan pembukaan sentra vaksin di kampus Salemba.

Ia menegaskan, saat ini dibutuhkan kolaborasi semua pihak dalam upaya menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok.

Apalagi, Presiden Jokowi juga sudah menargetkan setiap harinya harus ada 2-3 juta orang yang mendapatkan vaksinasi.

"Agar kegiatan percepatan vaksinasi ini tercapai, dibutuhkan sinergi tidak hanya dari pihak pemerintah, namun bantuan pihak swasta, berbagai institusi, organisasi sosial, TNI, dan Polri,” tandasnya.

(TribunTernate.com/Ron)(Kompas.com/Ihsanuddin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved