Pilu Bocah SD di Bali Meninggal Dianiaya Ayah karena Main Layangan, Korban Dipukul lalu Dibekap
Hasil autopsi Tim Forensik RSUP Sanglah menyatakan Sepi meninggal dianiaya oleh ayahnya, I Nengah Kicen (32).
TRIBUNTERNATE.COM - Kasus kematian bocah SD bernama Kadek Sepi (13) di Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, menggegerkan warga setempat.
Pasalnya, Kadek Sepi meninggal dunia di tangan sang ayah kandung.
Hasil autopsi Tim Forensik RSUP Sanglah menyatakan Sepi meninggal dianiaya oleh ayahnya, I Nengah Kicen (32).
Sepi diketahui meninggal secara mendadak pada September 2021 lalu.
Korban sempat terlihat bermain di rumahnya sebelum meninggal dunia.
Kejanggalan kematian Sepi terungkap saat jenazahnya hendak dimandikan.
Keluarga dan kerabat melihat adanya lebam di leher dan dada korban.
Mereka yang penasaran dengan kematian Sepi kemudian melaporkan temuan itu ke Polsek Abang.
Akhirnya jenazah korban yang sudah dimakamkan dibongkar untuk dilakukan autopsi.

Baca juga: Pedagang Sayur Dianiaya Preman Malah Jadi Tersangka, Begini Kronologinya
Baca juga: Opini MUI hingga Alasan, Ini 4 Fakta Kasus Dugaan Penganiayaan Irjen Napoleon terhadap Muhammad Kece
Kapolres Karangasem, AKBP Ricko Abdillah Andang Taruna mengungkapkan, luka lebam yang ditemukan di beberapa tubuh Kadek Sepi dikarenakan pukulan benda tumpul.
Sendi tulang leher terlepas hingga merobek pembuluh nadi.
"Penyebab kematian karena kekerasaan (pukulan) benda tumpul pada leher, mengakibatkan terlepasnya sendi tulang lehar dan menimbulkan robekan pembuluh nadi yang berada sekitar saluran penonjolan tulang belakang," ujar AKBP Ricko, Rabu 13 Oktober 2021.
Ia menceritakan kekerasan berujung kematian bermula dari rasa kesal Kicen terhadap ankanya.
Kadek Sepi bermain layangan bersama adiknya sejak pagi.
Berdasarkan keterangan tersangka, anaknya tidak mau membantu pekerjaan orangtuanya.