Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Aktivis Iklim dan Lingkungan Greta Thunberg Sebut COP26 Gagal, Seberapa Penting COP26 bagi Dunia?

Aktivis iklim dan lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg, menyatakan bahwa KTT Iklim PBB di Glasgow gagal. Mengapa?

Twitter/Greta Thunberg
Aktivis iklim dan lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg. 

TRIBUNTERNATE.COM - Aktivis iklim dan lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg menyatakan bahwa KTT Iklim PBB di Glasgow gagal.

Tak hanya Greta Thunberg, beberapa ahli juga menyatakan hal serupa, mereka menilai bahwa pertemuan para pemimpin dunia itu hanya menghasilkan janji samar dalam mengurangi emisi.

"Bukan rahasia lagi bahwa COP26 gagal," kata Thunberg kepada ribuan pemuda yang menjadi demonstran di sebuah pawai di Kota Skotlandia.

Thunberg menyebut, pembicaraan COP26 sebagai perayaan bisnis seperti biasa selama dua minggu dan 'bla, bla, bla'.

"Ini bukan lagi konferensi iklim. Sekarang ini adalah festival pencucian hijau global," tutur Thunberg sambil bersorak pada kerumunan.

Sebelumnya, delegasi dari hampir 200 negara diketahui berkumpul di KTT COP26 untuk membahas rincian Perjanjian Paris 2015.

Baca juga: Kabar Luhut dan Erick Thohir Terlibat Bisnis PCR Bisa Berdampak Buruk pada Citra Pemerintahan Jokowi

Baca juga: Perubahan Iklim hingga Vaksin, Ini 5 Hal yang Dibahas Para Pemimpin Dunia dalam KTT G20 di Italia

Baca juga: Terungkap, Ini Sosok Dua Tersangka dalam Kasus Tewasnya Mahasiswa UNS Saat Mengikuti Diklatsar Menwa

Aktivis lingkungan Greta Thunberg, asal Swedia, berbicara dalam KTT Perubahan Iklim di Markas PBB, New York, Senin (23/9/2019).
Aktivis lingkungan Greta Thunberg, asal Swedia, berbicara dalam KTT Perubahan Iklim di Markas PBB, New York, Senin (23/9/2019). (AFP / SPENCER PLATT)

Perjanjian tersebut bertujuan untuk membatasi kenaikan suhu global antara 1,5 hingga 2 derajat C melalui pengurangan emisi.

Pada minggu pertama, sejumlah negara menyatakan bahwa mereka akan menghentikan penggunaan batu bara dan mengakhiri pendanaan bahan bakar fosil asing.

Namun, mereka tidak menyebutkan detail tentang bagaimana mereka merencanakan dekarbonisasi massal, yang menurut para ilmuwan itu justru diperlukan.

"Mereka tidak bisa mengabaikan konsesnsus ilmiah dan mereka tidak bisa mengabaikan kita," kata Greta Thunberg seperti dikutip TribunTernate.com dari The Straits Times.

"Pemimpin kita tidak memimpin. Seperti inilah wajah kepemimpinan yang bisa kita lihat," lanjutnya sambil menunjuk orang banyak.

Apa Itu COP26?

Sejumlah pemimpin dunia menghadiri KTT yang membahas soal perubahan iklim, COP26, di Glasgow, Skotlandia, mulai 31 Oktober hingga 12 November.

COP26 sendiri merupakan konferensi yang berkaitan dengan iklim terbesar dan terpenting di planet ini, sebagaimana dilansir dari situs web PBB.

Pada 1992, PBB menyelenggarakan acara besar di Rio de Janeiro, Brasil, yang disebut Earth Summit.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved