Terkini Internasional
Dua Tahun Dilarang Terbang, Pesawat Boeing 737 Max Singapore Airlines akan Kembali Beroperasi
Armada pesawat Boeing 737 Max milik maskapai penerbangan Singapore Airlines (SIA) akan kembali beroperasi pada akhir tahun 2021.
TRIBUNTERNATE.COM - Armada pesawat Boeing 737 Max milik maskapai penerbangan Singapore Airlines (SIA) akan kembali beroperasi pada akhir tahun 2021, setelah dilarang terbang selama lebih dari dua tahun.
Pada Selasa (16/11/2021), SIA mengumumkan bahwa enam pesawatnya, yang kini telah berganti nama menjadi 737-8, akan secara bertahap mulai beroperasi pada penerbangan jarak pendek hingga menengah di seluruh jaringan operator nasional "dalam beberapa minggu mendatang".
"Operasional ini termasuk layanan ke titik-titik di Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Malaysia, Maladewa, Nepal, dan Thailand, yang tunduk pada persetujuan peraturan." katanya pihak SIA, dikutip dari Channel News Asia.
Maskapai tersebut pun menambahkan bahwa rincian lebih lanjut tentang penerbangan ini akan diumumkan di kemudian hari.
Pesawat lorong tunggal atau narrow-body itu sebelumnya berada di bawah maskapai penerbangan Silkair, anak perusahaan regional Grup SIA yang sekarang sudah tidak lagi beroperasi.
Baca juga: Kisah Seorang Pria yang Jadi Penumpang Satu-satunya dalam Pesawat Boeing 777 Berkapasitas 360 Orang
Baca juga: Alami Kegagalan Mesin, Puing-puing Pesawat Boeing 777 United Airlines Berjatuhan dari Langit
Baca juga: Penjelasan Kemenkes RI tentang Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun yang Dimulai pada 2022

Sempat Ditangguhkan, Namun Kini Boeing 737-8 (737 Max) Milik SIA telah Di-upgrade
Pada Maret 2019, Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (Civil Aviation Authority of Singapore/CAAS) memberlakukan penangguhan terhadap seri 737 Max, setelah dua insiden fatal yang melibatkan pesawat seri itu terjadi hanya dalam kurun waktu beberapa bulan.
Pada 29 Oktober 2018, sebuah pesawat terbang Boeing 737 Max 8 milik Lion Air dengan kode penerbangan JT-610 jatuh di Indonesia, menewaskan 189 orang.
Kemudian, pada 10 Maret 2019, terjadi kecelakaan Ethiopian Airlines yang melibatkan model pesawat yang sama menewaskan 157 orang.
Pada bulan September 2021, CAAS mengatakan telah mencabut penangguhan pada 737 Max yang terbang masuk dan keluar dari Singapura setelah mengevaluasi perubahan desain pada pesawat serta catatan keselamatannya selama sembilan bulan terakhir.
Pihak CAAS juga menyebutkan, "tidak ada masalah keamanan yang menonjol".
SIA secara bertahap akan menerbangkan enam pesawatnya kembali ke Singapura dari Alice Springs, Australia di mana mereka diparkir setelah model itu dikandangkan (grounded).
Pada Selasa hari ini, pihak maskapai mengatakan telah menginvestasikan sekitar 230 juta dolar AS untuk pengembangan, desain, dan pemasangan "produk kabin terdepan di industri" untuk seri pesawat Boeing 737-8.
"Ini adalah puncak dari inovasi dan kerja keras selama tiga tahun, yang melibatkan riset pelanggan yang ekstensif dan kemitraan yang erat dengan desainer dan pemasok," kata wakil presiden eksekutif komersial SIA, Lee Lik Hsin.
Lee Lik Hsin juga menambahkan, peningkatan tersebut akan memberikan "pengalaman perjalanan premium kepada penumpang" di seluruh jaringannya.
"Investasi signifikan ini menunjukkan komitmen Singapore Airlines untuk mempertahankan posisi terdepan kami di industri penerbangan," tambahnya.
Peningkatan tersebut akan memberikan penumpang di pesawat lorong tunggal SIA sebuah pengalaman pelanggan yang serupa dengan mereka yang terbang dengan pesawat berbadan lebar.
Serta menawarkan "perjalanan perjalanan yang konsisten dan premium" di seluruh jaringannya, kata maskapai itu.

Semua pesawat 737-8 SIA akan memiliki 154 kursi di dua kelas, dengan 10 di Kelas Bisnis dan 144 di Kelas Ekonomi.
Penumpang Kelas Bisnis akan dapat menikmati kursi yang dapat direbahkan ke tempat tidur datar, dirancang oleh Factorydesign yang berbasis di London, dan diproduksi untuk SIA oleh Thompson Aero Seating.
Sementara, kabin Economy Class akan menampilkan "sleek and slim line seat" yang dibuat oleh Collins Aerospace.
"Kabin 737-8 telah dirancang dengan fokus khusus pada ergonomi, membantu memastikan bahwa semuanya mudah dijangkau oleh pelanggan," kata SIA.
Baca juga: Perdana Menteri Israel Tolak Usulan AS yang Ingin Membuka Kembali Konsulat Palestina di Yerusalem
Baca juga: Andika Perkasa akan Dilantik Jadi Panglima TNI oleh Joko Widodo pada Rabu, 17 November 2021
Baca juga: Sudah 3 Hari Fadli Zon Absen Cuitan di Twitter setelah Ditegur Prabowo karena Sindir Jokowi
Maskapai ini menambahkan bahwa pesawat juga akan menampilkan hiburan dalam penerbangan dan layanan Wi-Fi di kursi belakang dari Panasonic X-Series, serta layanan konektivitas data seluler.
Saat berbicara kepada awak media selama pratinjau media tentang pesawat pada Selasa pagi, Lee mengatakan upgrade juga nantinya akan diluncurkan pada 31 pesawat Boeing 737-8 yang telah dipesan sebelumnya.
Ketika ditanya tentang kepercayaan konsumen terhadap pesawat mengingat insiden kecelakaan sebelumnya dan masa penangguhan yang lama, Lee mencatat bahwa operator di Amerika Serikat telah kembali mengoperasikan pesawat Boeing untuk beberapa waktu.
“Dan faktanya, melihat pengalaman di sana, saya yakin konsumen puas dengan semua, berbagai perubahan yang telah dilakukan regulator dan telah dipatuhi oleh maskapai, dalam hal memenuhi standar dan spesifikasi itu,” katanya.
“Kami sendiri tentunya puas dengan semua yang telah kami lakukan, sesuai dengan apa yang diminta regulator, yaitu pesawat yang aman," pungkas Lee Lik Hsin.
Sumber: Channel News Asia
(TribunTernate.com/Rizki A.)