Kembali Temukan Kasus Covid-19 Omicron, Australia Tutup Akses untuk Sebagian Besar Negara di Afrika
Australia kembali melaporkan penemuan kasus dari varian Omicron yang baru muncul.
TRIBUNTERNATE.COM - Australia kembali melaporkan penemuan kasus dari varian Omicron yang baru muncul.
Adanya penambahan ini, membuat jumlah infeksi Covid-19 varian Omicron menjadi tiga kasus.
Hal ini dilaporkan oleh media lokal Australia Sky News pada Senin, (29/11/2021).
Kasus baru dikonfirmasi di negara bagian Northern Territory (NT) pada seorang pelancong yang tiba di kota Darwin dari Johannesburg, Afrika Selatan pekan lalu.
"Saya dapat mengonfirmasi hari ini bahwa pengurutan genom telah menunjukkan pria itu memang terpapar varian Omicron dari Covid-19," kata penyiar mengutip Menteri Kesehatan NT Natasha Fyles dalam konferensi pers seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Pada hari Minggu (28/11/2021), Australia melaporkan dua kasus pertama varian baru dari Sydney.
Penemuann kasus ini mendorong pemerintah Australia untuk melarang kedatangan dari beberapa negara Afrika, yaitu Afrika Selatan, Namibia, Zimbabwe, Botswana, Lesotho, Eswatini, Seychelles, Malawi, dan Mozambik, selama dua minggu.
Baca juga: WHO: Belum Diketahui Apakah Omicron Menular Lebih Cepat atau Gejalanya Lebih Parah
Baca juga: Antisipasi Varian Omicron, Satgas Covid-19 Rilis SE Terbaru tentang Aturan Perjalanan Internasional
Setelah terdeteksinya kasus varian baru di negara itu, Perdana Menteri Scott Morrison menyerukan pertemuan mendesak Komite Keamanan Nasional untuk meninjau situasi saat ini.
"Jangan lupa bahwa kita tidak berada dalam situasi seperti semula pada paruh pertama tahun 2020. Kami memiliki 86,7% populasi yang divaksinasi," kata Morrison kepada media siaran lokal Seven News.
"Kami sudah memiliki 13 jenis virus lain yang muncul. Ini bukan yang pertama dari jenis baru yang kami lihat, dan bukti hingga saat ini tidak menunjukkan bahwa itu adalah bentuk virus yang lebih parah," katanya.

Kemudian, Morrison menambahkan bahwa masih belum ada data pasti yang menunjukkan masalah tentang penularan atau dampak Omicron pada vaksin yang beredar saat ini.
Pihak berwenang menyarankan seluruh 260 penumpang dan awak yang turun dari pesawat yang bersama orang tersebut untuk mengisolasi diri secara mandiri.
Baca juga: Moderna: Vaksin Covid-19 Baru untuk Varian Omicron Diperkirakan akan Tersedia pada Awal 2022
Baca juga: Omicron Belum Diketahui Kebal terhadap Vaksin atau Tidak, WHO: Tidak Perlu Panik Dulu
Australia adalah salah satu dari beberapa negara yang telah menutup perbatasannya bagi mereka yang datang dari negara-negara Afrika bagian selatan karena kekhawatiran akan varian baru.
Minggu ini, para ilmuwan Afrika Selatan mengumumkan bahwa mereka telah mendeteksi varian Omicron.
Omicron diketahui memiliki beberapa mutasi yang dapat membawa risiko infeksi ulang.
Strain baru pertama kali terdeteksi di negara Botswana pada 11 November, dan kemudian di Hong Kong.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Jumat (26/11/2021) menyatakannya sebagai varian yang menjadi perhatian (VoC), dan menamainya sebagai Omicron.
(TribunTernate.com/Qonitah)