Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Warga Desa Batulak Temukan Mayat tanpa Identitas Mengapung di Pantai

Warga Desa Batulak, Kecamatan Gane Barat Utara, Halmahera Selatan, dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat mengapung di pantai sekitar kampung mereka

BBC
ILUSTRASI jenazah. Warga Desa Batulak, Kecamatan Gane Barat Utara, Halmahera Selatan, dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat mengapung di pantai sekitar kampung mereka.  

TRIBUNTERNATE.COM - Warga Desa Batulak, Kecamatan Gane Barat Utara, Halmahera Selatan, dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat mengapung di pantai sekitar kampung mereka. 

Menurut salah satu warga setempat, mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh warga bernama Alfin Lutfi (19), Rabu, (8/12/2021), sekitar pukul 09.30 WIT.

Alfian awalnya berniat mencari barang bekas dengan menyisir pantai, kurang lebih satu kilometer dari kampungnya di Desa Batulak.

Tiba tiba, Alfin melihat benda menyerupai mayat tergeletak di bibir pantai.

Karena takut, ia pun berjalan balik lalu memanggil warga untuk memastikan benda tersebut. 

"Alfian bilang lihat mayat, makanya warga pun ramai-ramai menuju lokasi itu," ujar Amirudin, salah satu warga Desa Batulak. 

Baca juga: Polisi Periksa Saksi Ahli Terkait Dugaan Korupsi Alokasi Dana Desa dan Dana Desa di Taliabu

Baca juga: Anggota Dewan Halmahera Utara Lobi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Sampai ke Manado

Baca juga: Kisah Rumini Korban Erupsi Gunung Semeru Diilustrasikan, Ini Pesan yang Disampaikan Sang Ilustrator

Baca juga: Anggota Komisi IX DPR Berharap Indonesia Jadi Negara Pertama yang Bebas Covid-19

Sesampainya di lokasi, kata Amirudin, memang betul terdapat sesosok mayat tergeletak dengan kondisi fisiknya sebagian sudah hancur.

Sehingga, identitasnya belum bisa diketahui. 

"Kondisi badan mayat  tersebut memang sudah hancur. Hampir semua sudah lepas. Seperti kaki dan tangannya. Begiu juga kepalanya, tinggal tengkorak," cetusnya.

Menurut Amirudian, meski sebagian tubuhnya sudah hancur, tapi terdapat tinta hitam yang sudah pudar di bagian dada sebelah kiri.

Warga menduga bahwa tinta hitam itu adalah tato. 

Setelah itu, warga kemudian membungkus mayat tersebut menggunakan terpal lalu dievakuasi sekitar 15 meter dari bibir pantai sambil menunggu pihak berwajib dari Polsek Gane Barat.

"Torang (kami, red.) belum menguburkan mayat tersebut karena menunggu petugas untuk diidentifikasi," paparnya. 

(TribunTernate.com/Mufrid Tawary)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved