Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

WHO: Varian Omicron Menyebar Sangat Cepat Melebihi Varian-varian Sebelumnya

WHO mengatakan bahwa virus corona varian Omicron telah dikonfirmasi di 77 negara dan menyebar lebih cepat daripada varian sebelumnya.

AFP
Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa virus corona varian Omicron telah dikonfirmasi di 77 negara dan menyebar lebih cepat daripada varian sebelumnya. 

TRIBUNTERNATE.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa virus corona varian Omicron telah dikonfirmasi di 77 negara dan menyebar lebih cepat daripada varian sebelumnya.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus dalam konferensi pers di Jenewa.

"Omicron mungkin ada di sebagian besar negara, meskipun belum terdeteksi. Omicron menyebar dengan kecepatan yang belum pernah kita lihat dari varian sebelumnya," kata Tedros seperti dikutip dari Anadolu Agency.

Omicron, yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan bulan lalu, dinyatakan sebagai variant of concern (VoC) oleh WHO.

Kemudian, Tedros juga menyatakan keprihatinannya atas orang-orang yang menganggap varian Omicron hanya sebagai yang menyebabkan gejala ringan.

Ia mengatakan bahkan jika Omicron menyebabkan gejala yang tidak terlalu parah, jumlah kasus yang banyak pun tetap dapat membuat fasilitas kesehatan kewalahan.

Kasus Covid-19 Jerman meroket - Dalam foto: Tenaga medis bekerja di unit perawatan intensif dengan pasien Covid-19 di sebuah rumah sakit di Freising dekat Munich, Jerman selatan, pada 16 November 2021, di tengah pandemi virus corona Covid-19 yang sedang berlangsung.
Kasus Covid-19 Jerman meroket - Dalam foto: Tenaga medis bekerja di unit perawatan intensif dengan pasien Covid-19 di sebuah rumah sakit di Freising dekat Munich, Jerman selatan, pada 16 November 2021, di tengah pandemi virus corona Covid-19 yang sedang berlangsung. (Christof STACHE/AFP)

Dia meminta negara-negara untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan yang disertai vaksinasi untuk menghindari melonjaknya pandemi karena varian Omicron.

Tedros menekankan agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan meskipun sudah divaksin.

"Ini bukan soal vaksin, tetapi masker. Bukan soal vaksin, tetapi menjaga jarak. Ini bukan soal vaksin, tetapi sirkulasi udara dan kebersihan tangan. Lakukan semuanya. Lakukan secara konsisten. Lakukan dengan baik," katanya.

Baca juga: WHO: Varian Omicron Lebih Menular dan Dapat Kurangi Kemanjuran Vaksin Covid-19

Baca juga: Antisipasi Omicron, Luhut Minta Masyarakat Tidak Bepergian ke Luar Negeri

Warga beraktivitas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, dengan memakai masker scuba, Jumat (18/9/2020). Pemerintah mengimbau warga untuk tidak menggunakan masker scuba dan buff karena efektivitas hanya sebesar 0-5 persen. Warga dianjurkan untuk menggunakan masker yang efektif menahan droplet seperti masker kain. Tribunnews/Herudin
Ilustrasi pandemi (Tribunnews/Herudin)

Selanjutnya, ia mengatakan beberapa negara telah meluncurkan kampanye vaksin booster.

Menurutnya, hal ini dapat menyebabkan penimbunan vaksin yang dapat memperburuk tidak meratanya distribusi vaksin.

“Izinkan saya memperjelas kembali. WHO tidak menentang booster. Kami menentang ketidakadilan (distribusi vaksin). Perhatian utama kami adalah menyelamatkan nyawa, di semua tempat,” jelasnya.

"Memberikan booster kepada kelompok yang memiliki risiko gejala beratf atau kematian yang rendah, dapat membahayakan nyawa mereka yang berisiko lebih tinggi dan masih menunggu vaksin dosis pertama mereka karena keterbatasan pasokan."

"Prioritas di setiap negara dan secara global harus melindungi yang paling tidak terlindungi, bukan yang paling terlindungi," tegas Tedros.

Tedros memaparkan bahwa sebanyak 41 negara masih belum dapat memvaksinasi 10% dari populasinya.

Bahkan, sejumlah 98 negara belum mencapai 40% memvaksinasi masyarakatnya.

"Jika kita mengakhiri ketidakadilan (distribusi vaksin), kita mengakhiri pandemi. Jika kita membiarkan ketidakadilan berlanjut, kita membiarkan pandemi berlanjut," pungkasnya.

Baca juga: Sudah Divaksinasi Lengkap, Presiden Afrika Selatan Positif Covid-19 di Tengah Lonjakan Omicron

Baca juga: Hasil Penelitian Tunjukkan Tiga Dosis Vaksin Pfizer Ampuh Netralkan Varian Omicron

Omicron bisa kurangi kemanjuran vaksin

Data awal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa varian virus corona Omicron lebih menular daripada strain Delta dan mengurangi kemanjuran vaksin.

Akan tetapi varian Omicron dikatakan hanya menyebabkan gejala ringan.

Sebelumnya, varian Delta, yang pertama kali diidentifikasi di India awal tahun 2021, bertanggung jawab atas sebagian besar infeksi virus corona di dunia.

Namun, dengan adanya penemuan varian Omicron di Afrika Selatan, yang memiliki sejumlah besar mutasi, telah menyebabkan negara-negara di seluruh dunia memberlakukan larangan perjalanan di negara-negara Afrika selatan dan memperkenalkan kembali pembatasan domestik untuk memperlambat penyebarannya.

WHO mengatakan Omicron telah menyebar ke 63 negara pada 9 Desember.

ILUSTRASI Situasi pandemi Covid-19 di Malaysia - Malaysia melaporkan kasus varian Omicron pertamanya pada Jumat (3/12/2021).
ILUSTRASI Situasi pandemi Covid-19 di Malaysia - Malaysia melaporkan kasus varian Omicron pertamanya pada Jumat (3/12/2021). (ARIF KARTONO/AFP)

Penularan lebih cepat tercatat di Afrika Selatan dan Inggris.

Namun, WHO menekankan bahwa dengan data yang masih minim, sulit untuk mengetahui secara pasti mengapa varian Omicron lebih menular.

Perkiraan tersebut antara apakah tingkat penularan Omicron adalah karena kurang rentan terhadap respon imun, transmisibilitas yang lebih tinggi atau kombinasi keduanya.

Sementara itu, menurut WHO bukti awal menunjukkan Omicron menyebabkan pengurangan kemanjuran vaksin terhadap infeksi dan penularan.

"Mengingat data yang tersedia saat ini, kemungkinan Omicron akan melampaui varian Delta," kata perwakilan WHO seperti dikutip The Strait Times.

Sejauh ini, data menunjukkan infeksi Omicron sejauh ini menyebabkan gejala ringan atau kasus tanpa gejala.

Namun, WHO mengatakan data tersebut tidak cukup untuk menetapkan tingkat keparahan klinis varian tersebut.

Sementara itu, produsen vaksin Pfizer-BioNTech mengatakan tiga dosis suntikan vaksin mereka masih efektif melawan Omicron.

Negara-negara dengan persediaan vaksin yang cukup seperti Inggris dan Prancis telah mendorong masyarakat mereka untuk menerima suntikan booster ketiga untuk melawan varian Omicron.

(TribunTernate.com/Qonitah)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved