Ada Perayaan Ulang Tahun KPK yang ke-18, Febri Diansyah: Apa Pakai APBN? Semoga Tidak
Dalam ulang tahun ke-18 KPK yang jatuh pada Rabu (29/12/2021) hari ini, Mantan Kabiro Humas KPK Febri Diansyah memberikan ucapan selamat.
TRIBUNTERNATE.COM - Tanggal 29 Desember merupakan hari ulang tahun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Didirikan pada 2003 silam, lembaga antirasuah yang dijuluki sebagai 'anak kandung reformasi' tersebut kini telah menginjak usia 18 tahun.
Dalam ulang tahun ke-18 KPK yang jatuh pada Rabu (29/12/2021) hari ini, Mantan Kepala Biro Hubungan Masyarakat KPK Febri Diansyah memberikan ucapan selamat.
Ucapan selamat itu disampaikan Febri Diansyah melalui utas cuitan di akun Twitter-nya, @febridiansyah.
Baca juga: Pertanyakan Naiknya Kekayaan Nurul Ghufron, Febri Diansyah: Pimpinan KPK Jadi Contoh Keterbukaan
Baca juga: Pegawai KPK yang Dipecat Alih Profesi, Febri Diansyah: Jabatan Tak Sepenting Mempertahankan Prinsip
Pada bagian awal utas cuitannya, Febri Diansyah mengucapkan selamat ulang tahun kepada KPK, tetapi ucapan itu diwarnai ungkapan kesedihan, mengingat begitu banyaknya polemik yang terjadi di internal lembaga tersebut.
Kemudian, Febri Diansyah menyebut bahwa ia mendengar ada perayaan ulang tahun di Gedung KPK lengkap dengan hiasan warna-warni dan balon, serta rencana acara makan-makan.
Febri Diansyah pun mempertanyakan, apakah perayaan ulang tahun KPK kali ini memakai uang negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Ia pun berharap semoga perayaan tersebut tidak memakai APBN.
Febri menyebut, di balik perayaan ulang tahun lembaga yang seharusnya dikenal dengan kebersahajaannya ini, masih ada rakyat yang kesulitan secara ekonomi.
Ia juga mengingatkan bahwa ada uang rakyat di balik Gedung KPK.

Pada lanjutan utasnya, Febri Diansyah menceritakan satu kalimat dari pembawa acara ulang tahun KPK.
Yakni: "Apa persamaan DPR dengan KPK", yang kemudian dijawab, "Kalau DPR adalah Dewan Perwakilan Rakyat, kalau KPK The One and Only."
Menurut Febri, kalimat ini terkesan KPK mulai memiripkan diri dengan DPR.
Ia lalu menyinggung satu kemiripan antara KPK dan DPR saat ini, yakni sama-sama memiliki tingkat kepercayaan publik yang rendah.
Baca juga: Aksi Klitih Makin Marak, Masyarakat Yogyakarta Resah hingga Tagar #YogyaTidakAman Menggema
Baca juga: Pemerintah Siapkan Langkah untuk Hadapi Kasus Transmisi Lokal Omicron
Baca juga: Merasa Dipermalukan dan Dijewer, Pelatih Biliar PON Sumut akan Laporkan Gubernur Edy Rahmayadi

Febri Diansyah melanjutkan, survei Indikator Politik yang digelar pada September 2021 lalu menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap KPK sudah anjlok.
Bahkan, peringkat indeks kepercayaan publik terhadap KPK yang merosot ini sudah mendekati peringkat lembaga-lembaga lain, seperti Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), DPR, dan partai politik (Parpol).
Dikutip dari Kompas.com, tingkat kepercayaan publik terhadap KPK menurun, berada di bawah TNI, Presiden, Polri.
Dalam survei Indikator Politik terkini, tingkat kepercayaan publik terhadap KPK hanya 65 persen. Sementara itu, responden yang menyatakan tidak percaya sebanyak 26 persen.
Padahal, biasanya KPK berada di urutan kedua dalam hal tingkat kepercayaan publik.
"Biasanya KPK kalau tidak nomor dua,satu. Mungkin hanya kalah dengan TNI. Tapi sekarang merosot ke peringkat empat dilihat dari tingkat kepercayaan publik terhadap KPK," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring, Minggu (26/9/2021).
Survei Indikator Politik soal persepsi publik atas isu-isu terkini itu diselenggarakan dengan melakukan wawancara terhadap 1.200 responden pada 17-21 September 2021.

Pada bagian akhir utas cuitannya, Febri Diansyah menyematkan harapan untuk KPK yang berulang tahun ke-18 ini.
Ia berharap, para pimpinan KPK selalu ingat bahwa rakyat dari berbagai kalangan, termasuk para pemulung, menitipkan harapan kepada KPK lewat sumbangan untuk pembangunan Gedung Merah Putih KPK.
Dengan begitu, diharapkan para pimpinan KPK tidak lagi mematahkan harapan rakyat Indonesia.

(TribunTernate.com/Rizki A.)