Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

WHO: Vaksin Booster Covid-19 Berulang Bukan Strategi yang Tepat untuk Hadapi Varian Virus Corona

Pakar WHO memperingatkan, mengulangi dosis booster dari vaksin Covid-19 original bukanlah strategi yang layak untuk melawan varian yang muncul.

Freepik
Ilustrasi vaksin Covid-19. 

TRIBUNTERNATE.COM - Pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona jenis baru telah berlangsung selama hampir dua tahun.

Dalam kurun waktu tersebut, virus corona terus bermutasi dan menghasilkan sejumlah turunan.

Saat ini, virus corona varian Omicron menjadi sorotan, setelah varian Delta memancing kekhawatiran global karena keganasannya.

Sejumlah negara di dunia pun menggencarkan vaksinasi booster atau penguat dalam menghadapi varian-varian baru virus corona.

Namun, pelaksanaan vaksinasi booster juga mendapat sorotan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pakar WHO memperingatkan, mengulangi dosis booster dari vaksin Covid-19 original bukanlah strategi yang layak untuk melawan varian yang muncul, Selasa (11/1/2022).

Alih-alih, mereka menyerukan untuk membuat vaksin baru yang memberikan perlindungan lebih terhadap penularan Covid-19.

Baca juga: Dari Moeldoko hingga Relawan Jokowi Bela Gibran dan Kaesang yang Dilaporkan ke KPK

Baca juga: 6 Negara yang Jatuhi Hukuman Kebiri terhadap Pelaku Pemerkosaan, Selain Indonesia

Baca juga: Ingin dapat Vaksin Booster Gratis? Ini Cara Cek Jadwal dan Tiket Vaksinasi Booster di PeduliLindungi

Presiden Turki Erdogan mendapat suntikan vaksin Covid-19 Sinovac pada Kamis (14/1/2021)
Presiden Turki Erdogan mendapat suntikan vaksin Covid-19 Sinovac pada Kamis (14/1/2021) (Anadolu Agency/Burak Bir and Gozde Bayar)

Dikutip dari Channel News Asia, tim ahli yang dibentuk oleh WHO untuk menilai kinerja vaksin Covid-19 mengatakan, hanya memberikan suntikan baru dari vaksin Covid-19 yang ada saat ini untuk varian baru yang muncul bukanlah cara terbaik untuk memerangi pandemi.

"Strategi vaksinasi berdasarkan dosis penguat/booster berulang dari komposisi vaksin original sangat mungkin  bukanlah strategi yang tepat atau berkelanjutan," kata Kelompok Penasihat Teknis WHO untuk Komposisi Vaksin Covid-19 (Technical Advisory Group on COVID-19 Vaccine Composition/TAG-Co-VAC) dalam sebuah pernyataan.

Kelompok itu mengatakan, kemungkinan dibutuhkan upaya untuk memperbarui vaksin yang ada untuk lebih menargetkan varian baru Covid-19, seperti Omicron, yang telah menyebar dengan cepat dan terdeteksi di 149 negara sejauh ini.

Mereka juga menyerukan pengembangan vaksin baru yang tidak hanya melindungi orang yang tertular Covid-19 agar tidak sakit parah, tetapi juga lebih baik mencegah orang tertular dari virus sejak awal.

BUTUH VAKSIN UNTUK MENCEGAH INFEKSI, BUKAN SEKADAR MENCEGAH GEJALA PARAH

“Vaksin Covid-19 yang berdampak tinggi terhadap pencegahan infeksi dan penularan, selain pencegahan gejala berat dan kematian, perlu dan harus dikembangkan,” kata TAG-Co-VAC.

Ini, katanya, akan membantu menurunkan "penularan di tengah masyarakat dan perlunya langkah-langkah kesehatan dan sosial masyarakat yang ketat dan bercakupan luas."

Tim TAG-Co-VAC juga menyarankan bahwa pengembang vaksin harus berusaha untuk menciptakan vaksin yang "memicu respon imun yang luas, kuat, dan tahan lama untuk mengurangi kebutuhan akan dosis booster secara berkala."

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved