Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Ahli Kegempaan ITB Sebut Gempa Banten Bisa Jadi Alarm akan Adanya Potensi Gempa Besar

Meski tak berpotensi tsunami, ahli kegempaan ITB menyebut bahwa gempa Banten pada Jumat (14/1/2022) lalu harus jadi alarm adanya potensi gempa besar.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah karyawan berhamburan keluar gedung perkantoran pasca gempa di kawasan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (14/1/2021). Gempa yang melanda Sumur, Banten berkeluatan Magnitudo 6,7 dirasakan hingga Jakarta yang membuat karyawan di perkantoran Jakarta berhamburan keluar gedung. 

Dalam buku Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017 juga dijelaskan bahwa masih belum ada sejarah terjadinya tsunami besar di zona subduksi Jawa.

Namun, kejadian gempa besar pada tahun 1994 dan 2006 bisa menunjukkan bahwa zona subduksi Jawa tidak sepenuhnya aseismik dan masih menyimpan potensi kegempaan.

Hal ini dikarenakan adanya periode seismisitas yang lama bisa jadi mengindikasi adanya locked patches yang terisolasi di daerah batas lempeng.

Locked patches yang terisolasi ini ketika akhirnya lepas akan menghasilkan gempa bermagnitudo besar.

Keberadaan locked patches ini bisa jadi disebabkan adanya subduksi seamount.

Diketahui gempa subduksi Jawa tahun 1994 dan 2006 ini terjadi di daerah yang sempit (beberapa puluh kilometer dari palung).

Sehingga, besar kemungkinan gempa tersebut terjadi karena adanya isolated locked-zone di batas subduksi Jawa.

Besar kemungkinan pula, potensi kegempaan zona subduksi Jawa akan mengikuti pola ini.

Yakni gempa yang akan datang kemungkinan terjadi di daerah yang terdapat adanya seismic gap (zona dengan seismisitas rendah) di sepanjang zona seismik yang sempit.

Ingatkan Adanya Potensi Gempa Selanjutnya

Irwan menuturkan, yang perlu dikhawatirkan dalam gempa Banten ini adalah potensi gempa selanjutnya.

Pasalnya, gempa di Banten ini adalah bukti bahwa di daerah selatan Banten ada wilayah aktif yang bisa menghasilkan gempa lebih besar.

Baca juga: Terjadi Gempa Susulan di Jabodetabek, BMKG Nyatakan Tidak Berpotensi Tsunami

Baca juga: Update Data BPBD Halmahera Utara Pasca-Gempa Magnitudo 5.5, Jumlah Rumah Rusak Jadi 198 Unit

Meski demikian, saat ini masih belum bisa diketahui secara pasti kapan gempa utama akan terjadi.

Namun, hal tersebut bisa menjadi pengingat atau alarm bagi semua pihak agar bisa meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi gempa.

“Gempa kali ini harus menjadi alarm, sebagai pengingat kita, bahwa gempa tidak terlalu besar pun yang rusak banyak. Untuk itu, kita harus mempersiapkan diri lebih baik dengan melakukan langkah mitigasi gempa,” ungkap Irwan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved