Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

6 Fakta Pembebasan Buaya Berkalung Ban di Palu, Ditangkap Pria asal Sragen yang Rogoh Kocek Sendiri

Buaya berkalung ban berhasil ditangkap di sekitar Jembatan Palu II, Jl I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tatura Selatan, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu

AFP PHOTO/ARFA
Seekor buaya muara (Crocodylus porosus) dengan ban yang menjerat lehernya terlihat di sungai Kota Palu, Selasa (20/9/2016). Pihak konservasi setempat terus berupaya melakukan penyelamatan buaya berukuran sekitar 4 meter dengan ban yang melilit lehernya sejak tahun 2016 tersebut. 

Dia menjelaskan, semua biaya untuk penangkapan ini menggunakan uang pribadi miliknya.

"Saya kan modal sendiri, uang Rp 4 juta saya jalankan di sini," pungkasnya.

4. Ban Berhasil Dilepas dari Leher Buaya

Setelah berhasil ditangkap menggunakan umpan dan dievakuasi pada Senin petang, buaya tersebut akhirnya bisa terbebas.

Ban digergaji agar bisa lepas dari leher buaya malang tersebut.

Setelah ban terlepas, tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Palu pun mengevakuasi buaya itu.

Namun, tim Damkar tampak kewalahan karena ramainya warga yang memadati lokasi kejadian.

Buaya sepanjang empat meter itu akhirnya dilepas karena sulitnya memindahkan buaya itu dari sekitar bantaran Sungai Palu.

Diketahui, buaya berkalung ban ini terlihat pertama kali pada 2016 silam.

Dulunya, buaya itu masih berukuran kecil sehingga ban motor itu belum begitu mencekik lehernya, tetapi kini tubuh binatang itu bertambah besar setelah enam tahun.

Jika dibiarkan, maka semakin besar tubuhnya, ban tersebut juga semakin membahayakan.

Tentu ini membuat nyawanya terancam dan meningkatkan angka kematian buaya sebagai spesies yang dilindungi.

Diperkirakan, saat berhasil dibebaskan dari lilitan ban sepeda motor, berat buaya tersebut mencapai 3 ton dan panjang tubuhnya 4 meter.

5. BKSDA Kota Palu Sempat Membuat Sayembara

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Palu, Sulawesi Tengah pernah mengumumkan sayembara untuk menangkap dan membebaskan buaya yang terjerat ban bekas di lehernya itu.

Sayembara ini menjadi jalan yang dipilih BKSDA Sulawesi Tengah karena kekurangan personel untuk melakukan penyelamatan buaya berkalung ban tersebut, sebagaimana diwartakan TribunPalu.com.

Bahkan, ahli reptil seperti Panji Petualang hingga Matt Wright asal Australia dari Discovery Chanel juga pernah mencoba melakukan evakuasi sejak 2020.

Namun, sayangnya upaya mereka masih belum membuahkan hasil.

6. BKSDA Kota Palu Sempat Ingin Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Buaya Terlebih Dahulu

Dikutip dari TribunPalu.com, BKSDA Palu yang turut hadir dalam penangkapan tersebut sempat meminta agar buaya tidak langsung dilepaskan kembali.

Sebab, pihak BKSDA ingin melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu seusai buaya tersebut terbebas dari lilitan ban.

Namun ketika ban berhasil dilepaskan, warga meminta buaya itu segera dilepaskan.

"Lepas saja, kasian itu buaya. Sudah dilepas juga bannya," teriak seorang warga di lokasi penangkapan.

Setelah berdiskusi alot, Tili bersama warga pun memutuskan untuk melepas buaya tersebut.

Berdasarkan pantauan di lokasi, buaya itu terlihat langsung menyelam ke dasar sungai begitu dilepaskan warga.

(TribunTernate.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved