Virus Corona
Subvarian Omicron BA.2 Telah jadi Varian Dominan di Beberapa Negara, WHO Perketat Pengawasan
Subvarian BA.2 sekarang telah menjadi varian dominan di beberapa negara Asia, termasuk Cina, India, Pakistan, Bangladesh dan Filipina.
WHO mengatakan beban kasus turun di wilayah lain.
Tetapi, kasus masih meningkat di beberapa bagian Eropa, termasuk di Slovakia, Latvia, dan Belarus.
Dan di Rusia, kasus baru telah meningkat sebesar 79 persen selama dua minggu terakhir, menurut Pusat Sains dan Teknik Sistem di Universitas Johns.
Baca juga: Sederet Makanan dan Minuman Ini Bantu Meringkankan Gejala Covid-19, Sup Ayam hingga Teh Hangat Madu
Baca juga: Positif Covid-19 Gejala Ringan? Ini Tata Cara Isoman Agar Tak Berkembang jadi Kluster Keluarga
Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis COVID-19 WHO, memperingatkan bahwa penurunan tingkat pengujian di seluruh dunia berarti jumlah kasus global yang dilaporkan mungkin tidak mencerminkan penyebaran virus yang sebenarnya.
"Kita perlu berhati-hati dalam menafsirkan terlalu banyak tren penurunan ini," katanya.
Maria Van Kerkhove juga menambahkan, kekhawatiran yang lebih besar adalah peningkatan kematian yang dilaporkan akibat Covid-19 selama enam minggu berturut-turut.
Wilayah Mediterania Timur, yang mencakup Timur Tengah, melaporkan kematian paling banyak, dan wilayah Pasifik Barat melaporkan paling banyak kedua, menurut WHO.
Sementara itu, WHO mengatakan, di Amerika, banyak negara tidak bergerak cukup cepat untuk memperlambat penularan BA.1.
Oleh karena itu, menurut WHO, Amerika harus lebih siap untuk versi apa pun dari virus corona yang akan datang berikutnya.
"Ini bukan varian terakhir, dan masa depan pandemi masih sangat tidak pasti," kata Dr Carissa Etienne, direktur Organisasi Kesehatan Pan Amerika WHO.
Etienne juga menambahkan bahwa varian baru dapat muncul kapan saja.
(TribunTernate.com/Qonitah)