Cerita Pilu Presiden Ukraina, Kecewa Tak Ada Pihak yang Mau Bantu Lawan Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, mengungkapkan kekecewaannya karena tidak ada pihak yang mau membantu Ukraina melawan serangan Rusia.
TRIBUNTERNATE.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, mengungkapkan kekecewaannya karena tidak ada pihak yang mau membantu Ukraina melawan serangan Rusia.
Zelenskyy telah menandatangani dekrit tentang mobilisasi umum penduduk setelah invasi Rusia terjadi di Ukraina.
Wajib militer dan cadangan akan dipanggil selama 90 hari ke depan untuk memastikan pertahanan negara, menjaga kesiapan tempur dan mobilisasi.
Zelenskyy mengumumkan hal ini melalui sebuah entri di situs web kepresidenan Ukraina.
Kemudian, Zelenskyy juga mengungkapkan kekecewaannya karena merasa sendirian dalam menghadapi serangan Rusia.
Baca juga: Profil Presiden Ukraina yang Jadi Target Nomor Satu Rusia, Dahulu Komedian Kini Berani Lawan Rusia
Baca juga: Vladimir Putin Perintahkan Agresi Rusia ke Ukraina, Ini Reaksi Negara-negara dan Organisasi Dunia
"Kami ditinggalkan sendirian untuk membela negara kami," kata Zelenskyy dalam pidato video kepada masyarakat Ukraina.
"Siapa yang siap bertarung bersama kami? Saya tidak melihat siapa pun. Siapa yang siap memberi Ukraina jaminan keanggotaan NATO? Semua orang takut," tambahnya.

Selain itu, Zelenskyy menegaskan bahwa Ukraina tetap akan maju untuk melanjutkan pertempuran.
Baca juga: Viral Video Pria Ukraina Menangis Antar Anaknya ke Zona Aman, Diduga akan Berpisah lantaran Perang
Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Sudah Dimulai, Apa Sebenarnya yang Diinginkan Vladimir Putin?
Sementara itu, melansir DW, dengan diterapkannya Darurat Militer, penjaga perbatasan Ukraina mengatakan bahwa pria berusia 18-60 tahun tidak diizinkan meninggalkan negara itu.
Penjaga perbatasan mengatakan bahwa pembatasan ini akan berlangsung selama periode darurat militer di Ukraina.
Zelenskyy mengumumkan darurat militer ini tak lama setelah Rusia melancarkan serangan skala penuh.
Zelenskyy mengumumkan bahwa hingga kini, 137 warga Ukraina, termasuk anggota militer, telah tewas, dan lebih dari 300 orang luka-luka.
(TribunTernate.com/Qonitah)