Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Keluarga Tak Yakin Dokter Sunardi yang Ditembak Densus 88 Terlibat Terorisme, IDI Prihatin

Pihak keluarga masih tak mempercayai pernyataan kepolisian bahwa Sunardi yang merupakan warga Kabupaten Sukoharjo itu terlibat kasus terorisme.

Kolase Tribunnews
Sosok terduga teroris yang tewas di Sukoharjo saat insiden kejar-kejaran dengan Densus 88 Antiteror. 

TRIBUNTERNATE.COM - Seorang dokter bernama Sunardi (54) tewas ditembak Densus 88 Antiteror di Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (9/3/2022).

Diketahui, dokter Sunardi meninggal dunia dalam insiden kejar-kejaran saat mengendarai mobilnya dengan tim Densus 88 Antiteror.

Pihak keluarga pun membenarkan bahwa Sunardi tewas dengan dua luka tembak.

Endro Sudarsono, perwakilan keluarga yang juga Sekretaris The Islamic Study and Action Center (ISAC) Surakarta, mengatakan, pihak keluarga masih tak mempercayai pernyataan kepolisian bahwa Sunardi yang merupakan warga Kabupaten Sukoharjo itu terlibat kasus terorisme.

"Sekali lagi pesan dari keluarga, keluarga sedikit pun tidak meyakini kalau pak S itu terlibat kasus terorisme," terang Endro di rumah duka.

Selain itu, keluarga turut menyayangkan adanya tindak kekerasan yang dilakukan kepolisian hingga membuat Sunardi meninggal.

"Yang jelas kita menyayangkan sikap penegakan hukum yang kemudian ada sebuah kekerasan apalagi tembak mati," terang dia.

"Mestinya ada upaya paksa, atau upaya hukum yang sifatnya melumpuhkan, bukan mematikan" jelasnya.

Baca juga: Pengendara Kawasaki Tersungkur Dalam Got, Sempat Jadi Tontonan Warga

Baca juga: Mendag Ungkap Ada Oknum Penimbun, Minyak Goreng Dijual ke Industri atau Diselundupkan ke Luar Negeri

Baca juga: MA Diskon Hukuman Edhy Prabowo Jadi 5 Tahun Penjara, KPK Kecewa: Tak Cerminkan Keagungan Mahkamah

Tindakan kekerasan yang dimaksud Endro adalah dua luka tembak yang dialami Sunardi. Juga, fakta bahwa mobil yang dikemudikan Sunardi mengalami oleng.

"Kemudian mobil oleng, apakah kemudian olengnya itu kemudian dalam keadaan tidak sadar atau sebuah perlawanan kita tidak tahu," kata dia.

Lebih lanjut Endro menyampaikan pihak keluarga meminta maaf jika selama hidupnya Sunardi melakukan kesalahan.

Dia juga meminta jika ada tanggungan sesuatu terkait Sunardi untuk segera menghubungi pihak keluarga.

Terkait kekecewaanya, keluarga masih belum akan menempuh jalur hukum karena masih berkabung dan fokus memakamkan Sunardi.

"Proses hukum sudah ada yang mendekati kami, cuma belum kami sampaikan kepada pihak keluarga, tak etis masih
berkabung," jelas dia.

IDI Prihatin

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved