Mendag RI Mengaku Tak Bisa Melawan Mafia Minyak Goreng: Mohon Maaf Tak Bisa Mengontrol
Muhammad Lutfi mengaku tak bisa melawan aksi-aksi dugaan mafia minyak goreng ini karena keterbatasan wewenang dalam undang-undang.
TRIBUNTERNATE.COM - Polemik tingginya harga minyak goreng dan kelangkaannya di pasaran masih belum mereda.
Menteri Perdagangan RI (Mendag RI) Muhammad Lutfi angkat bicara tentang hal tersebut dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (17/3/2022).
Pada kesempatan itu, ia menyinggung soal dugaan adanya mafia yang menyebabkan minyak goreng langka.
Lutfi menjelaskan bahwa stok minyak dari hasil kebijakan DMO, terkumpul sekitar 720 ton minyak.
Dari total tersebut, sekitar 551 ton atau setara 570 juta liter minyak telah didistribusikan.
Dikatakannya, dari data tersebut, seharusnya masyarakat tercukupi dengan stok minyak.
Baca juga: Harga Minyak Goreng Mahal, Mendag: Kesalahan Utama Saya Tak Bisa Prediksi Perang
Baca juga: Gempa Bumi Magnitudo 7.4 Guncang Jepang, Sedikitnya 4 Orang Dilaporkan Tewas
Baca juga: Ragukan Klaim Luhut 110 Juta Warganet Ingin Tunda Pemilu, Ketua PPP: Itu 110 Juta Orang atau Akun?
Ia menduga ada pihak tertentu yang bermain alias mafia dengan stok minyak goreng yang kini menjadi langka.
Dugaan itu berasal dari data pasokan minyak yang tidak sama dengan kondisi di lapangan.
Lutfi pun mencontohkan wilayah Medan, Sumatera Utara yang memiliki stok melimpah, tapi tidak ditemui ketersediaan minyak di pasaran.
"Itu di Medan, mendapatkan 25 juta liter minyak. Rakyat Medan menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlahnya 2,5 juta orang."
"Jadi 1 orang itu menurut hitungan, ada 10 liter. Saya pergi ke Kota Medan, saya pergi ke pasar, saya pergi ke supermarket tidak ada minyak goreng," ucap Lutfi, dikutip dari YouTube Komisi VI DPR RI.

Baca juga: Daftar Harga Minyak Goreng Terbaru Usai Pemerintah Cabut HET, Kemasan 2 Liter Hampir Rp50.000
Tak hanya di Medan, ada dua daerah lainnya dengan kondisi serupa, yakni Surabaya, Jawa Timur dan Jakarta.
Jakarta mendapat pasokan minyak goreng sebesar 85 juta liter dengan penduduk 11 juta orang.
Sementara, pasokan minyak di Surabaya capai 91 juta liter minyak goreng.
"Spekulasi kita, deduksi kami adalah ini ada orang-orang yang mengambil kesempatan di dalam kesempitan."