Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Tanggapi Polemik Rencana Hadirnya Vladimir Putin di KTT G20, Luhut: Terlalu Dini untuk Berkomentar

Penolakan kehadiran Vladimir Putin merupakan imbas dari perang di Ukraina sejak Rusia melakukan operasi militer khusus pada 24 Februari 2022 lalu.

Ramil SITDIKOV/SPUTNIK/AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan "operasi militer" di Ukraina pada 24 Februari 2022 dan meminta tentara di sana untuk meletakkan senjata mereka, menentang kemarahan Barat dan seruan global untuk tidak melancarkan perang. 

"Dan gagasan untuk duduk satu meja dengan Vladimir Putin, yang Amerika Serikat sudah dalam posisi menyerukan kejahatan perang di Ukraina, bagi saya adalah langkah yang terlalu jauh," ujarnya.

Menurutnya, kehadiran Putin dalam G20 jelas membuatnya prihatin.

"Kami telah membuat pernyataan dan representasi yang sangat jelas tentang keprihatinan kami yang sangat kuat tentang keterlibatan Rusia dalam G20 tahun ini," kata Morrison.

"Saya pikir kita perlu memiliki orang-orang di ruangan yang tidak menyerang negara lain," sambungnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengawali agenda kerjanya di Roma, Italia dengan mengadakan pertemuan bilateral bersama Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morrison, pada Sabtu (30/10/2021).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengawali agenda kerjanya di Roma, Italia dengan mengadakan pertemuan bilateral bersama Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morrison, pada Sabtu (30/10/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Morrison juga menyebut bahwa Australia dan Belanda pada bulan ini telah meluncurkan proses hukum baru terhadap Rusia.

Hal ini terkait jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17, yang ditembak jatuh di Ukraina pada 17 Juli 2014 lalu higga menewaskan semua orang di dalamnya.

"Jadi kita tahu bentuk Vladimir Putin dalam hal mengambil nyawa warga sipil yang tidak bersalah," kata Morrison.

"Saya tidak terkejut dengan kebiadaban mereka. Saya tidak terkejut dengan arogansi mereka dalam apa yang mereka coba terapkan di Ukraina."

"Dan itulah mengapa Australia menjadi salah satu yang terkuat dalam mengambil tindakan terkait dengan Rusia," jelasnya.

Adapun, Australia telah mengumumkan pada hari Minggu untuk melarang semua ekspor alumina dan bauksit ke Rusia.

Pihaknya juga menjanjikan lebih banyak senjata dan bantuan kemanusiaan ke Ukraina.

Sejauh ini, pemerintah mengatakan, Australia telah menjatuhkan 476 sanksi terhadap individu dan institusi Rusia sejak invasi dimulai pada 24 Februari.

Kendati demikian, China pada minggu ini menggambarkan Rusia sebagai "anggota penting" G20 dan mengatakan tidak ada anggota yang memiliki hak untuk mengusir negara lain, setelah Washington meningkatkan prospek mengecualikan Moskow.

Rencana Kehadiran Putin di G20 Jadi Sorotan

Sebelumnya diberitakan Tribunnews, rencana Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri KTT G20 di Bali, Indonesia, Oktober tahun ini menjadi sorotan media asing.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved