Virus Corona
Long Covid Bisa Sembuh Sendiri, tapi Ahli Sarankan Konsultasi Jika Rasakan Gejala Ini Terus Menerus
Pasien harus mencari bantuan jika mereka memiliki gejala medis yang serius, termasuk nyeri dada, sesak napas, dan demam terus-menerus.
TRIBUNTERNATE.COM - Sebagian besar pasien Covid-19 yang terus mengalami gejala setelah sembuh dari penyakitnya, suatu kondisi yang dikenal sebagai long Covid, akan pulih secara alami seiring waktu.
Namun, para ahli mengatakan sebagian kecil orang yang terus mengalami gejala parah harus mencari bantuan medis.
Dr Barnaby Young, kepala Singapore Infectious Disease Clinical Research Network di National Centre for Infectious Diseases (NCID), mengatakan penyebab utama long Covid adalah infeksi Covid-19 yang parah.
Oleh karena itu, Dr Young menyarankan orang-orang untuk menghindari terkena Covid-19 dengan cara mendapatkan vaksinasi.
"Melindungi diri dari ini (Covid-19) adalah hal yang paling penting untuk dilakukan, dan ini dapat dilakukan dengan mendapatkan vaksinasi dan booster," katanya.
Dr Edgar Tay, konsultan dan ahli jantung di Asian Heart & Vascular Center di Rumah Sakit Mount Elizabeth, menyetujui hal itu.
Selain infeksi parah, ia mengutip sebuah penelitian baru-baru ini yang menyoroti empat faktor utama yang meningkatkan risiko long Covid.
Faktor tersebut yakni viral load selama infeksi, diabetes, auto-antibodi, dan reaktivasi virus Epstein-Barr pada beberapa pasien.
Memperhatikan bahwa beberapa orang tetap menderita long Covid meskipun telah divaksinasi, Dr Young mengatakan penyebabnya masih belum jelas.
Namun, kemungkinan karena kombinasi faktor genetik, mikrobioma, dan lingkungan.
Baca juga: Hati-Hati, Orang yang Terinfeksi Covid-19 dan Flu Secara Bersamaan Berisiko Tinggi Alami Kematian
Baca juga: CEO Moderna Ramalkan akan Ada Varian Covid-19 yang Lebih Berbahaya di Masa Depan
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik Lagi, WHO Salahkan Negara-Negara Eropa yang Terlalu Cepat Cabut Pembatasan
Dia mengatakan bahwa sebagian besar pasien Covid-19 akan pulih dari gejalanya dalam waktu empat minggu setelah terinfeksi.
Beberapa orang lain mungkin menemukan gejala mereka bertahan selama empat sampai 12 minggu, dengan jumlah yang lebih kecil memiliki gejala yang melampaui periode ini.
Dr Young memperkirakan proporsi pasien yang mengalami long Covid dari lonjakan Omicron baru-baru ini akan rendah.
Hal ini karena kebanyakan dari mereka terinfeksi setelah divaksinasi dan juga karena Omicron cenderung menghasilkan infeksi yang tidak terlalu parah.
Dikutip dari The Straits Times, Dr Young mengatakan bahwa pasien harus mencari bantuan jika mereka memiliki gejala yang mungkin menunjukkan kondisi medis yang serius, termasuk nyeri dada, sesak napas, dan demam terus-menerus.