Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Fakta Remaja di Yogyakarta Jadi Korban Klitih hingga Tewas, Korban Dianiaya dengan Gir, Sultan Geram

Pelajar berinisial D (18) meninggal dunia setelah menjadi sasaran aksi klitih pada Minggu (3/4/2022) dini hari saat hendak beli sahur.

BBC
ILUSTRASI jenazah. Pelajar berinisial D (18) meninggal dunia setelah menjadi sasaran aksi klitih pada Minggu (3/4/2022) dini hari saat hendak beli sahur. 

Sejumlah barang bukti dan keterangan saksi-saksi masih terus dikumpulkan.

Baca juga: Aksi Klitih Makin Marak, Masyarakat Yogyakarta Resah hingga Tagar #YogyaTidakAman Menggema

Baca juga: Ribuan Muslim Buka Puasa & Tarawih di Tempat Ikonik Times Square New York, Serukan Islam Agama Damai

Korban beli sahur

Saat kejadian korban sebenarnya mencari makan sahur bersama kedua temannya di area Gedongkuning, Rejowinangung, Kotagede, Kota Yogyakarta.

Korban D alias Daffa dibonceng temannya yang berinisial DS. Sementara, satu temannya lagi membawa motor seorang diri.

“Mereka kemudian dibuntuti oleh dua motor. Satu motor dinaikin tiga orang dan satu motor lagi dinaikin dua orang. Mereka semua tidak dikenal anak-anak kami,” cerita Kepala SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Drs H Slamet Purwo ketika ditemui, Senin (4/4/2022).

D merupakan siswa kelas XI IPS 3 SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta.

Keluarganya berada di Kebumen, Jawa Tengah dan dia tinggal di rumah indekos di kawasan Kusumanegara bersama beberapa teman.

“Setelah di spion melihat ada motor yang membuntuti, anak-anak kami kemudian mencari selamat. Sayang, kepala bagian belakang Daffa yang dibonceng terkena sabetan benda tajam, semacam gir,” paparnya lagi.

D harus dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) Hardjolukito karena lukanya cukup parah oleh DS.

DS kemudian menelepon orang tua Daffa. Orang tua pun segera menghubungi pihak sekolah melalui wali kelas.

“Kami segera ke RSPAU Hardjolukito untuk memastikan keadaan Daffa yang menjadi korban ini,” tambahnya.

Naas, nyawa Daffa tidak terselamatkan. Dia menghembuskan nafas terakhir pada pukul 09.30 pagi di RS.

DS tidak mengalami luka, tetapi ia tidak bisa berlama-lama di RS menunggu sahabatnya lantaran harus mengejar pesawat ke Lampung pagi hari.

Setelah dinyatakan meninggal, jenazah Daffa segera dikafani dan disalatkan.

Sekolah mengantar ke Kebumen, tempat orang tua korban sembari mengucapkan bela sungkawa yang amat mendalam.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved