Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Varian Baru Omicron XE, Gabungan dari Omicron BA.1 dan BA.2, jadi Varian Covid yang Paling Menular

Varian Omicron XE pertama kali terdeteksi pada pertengahan Januari di Inggris.

JOE KLAMAR/AFP
ILUSTRASI Covid-19 di Eropa - Varian Covid-19 hibrida baru, Omicron XE, dinyatakan sebagai jenis yang paling cepat menular dibandingkan varian-varian sebelumnya menurut penelitian awal. 

TRIBUNTERNATE.COM - Varian Covid-19 hibrida baru, Omicron XE, dinyatakan sebagai jenis yang paling cepat menular dibandingkan varian-varian sebelumnya menurut penelitian awal.

Varian Omicron XE pertama kali terdeteksi pada pertengahan Januari di Inggris.

Menurut laporan Badan Keamanan Kesehatan Inggris lebih dari 600 kasus telah dilaporkan sejak varian itu ditemukan.

Varian XE adalah sebuah rekombinan, karena terdiri dari materi genetik dari dua varian lain, yakni BA.1 (varian asli Omicron), dan BA.2 (varian baru Omicron yang dikenal sebagai Omicron siluman)

Pada awalnya, Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan, tingkat pertumbuhan awal varian XE ini, tidak berbeda secara signifikan dari BA.2.

Ilustrasi Virus.
Ilustrasi Virus. (Kompas.com)

Namun, dalam sebuah pembaruan pada 25 Maret 2022 lalu, otoritas kesehatan Inggris mengungkapkan data yang lebih baru menunjukkan XE memiliki tingkat pertumbuhan 9,8% di atas BA.2.

Mengutip CNBC Chicago, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis informasi serupa, mengutip perkiraan yang menunjukkan bahwa XE 10% lebih mudah menular daripada BA.2.

Baca juga: WHO: Vaksin Booster Covid-19 Berulang Bukan Strategi yang Tepat untuk Hadapi Varian Virus Corona

Baca juga: Tak Bisa Disamakan, Covid-19 Omicron Masih Lebih Mematikan Dibandingkan Flu Musiman

Namun, WHO mengatakan temuan tersebut memerlukan konfirmasi lebih lanjut.

BA.2 sebelumnya diidentifikasi sebagai varian yang paling menular karena menyebar sekitar 75% lebih cepat dari BA.1.

Sementara itu, di Inggris, pejabat kesehatan memantau dua rekombinan lain: XD dan XF, yang terdiri dari materi genetik dari strain Delta dan BA.1, serta varian XE.

"Rekombinan khusus ini, XE, telah menunjukkan tingkat pertumbuhan yang bervariasi dan kami belum dapat memastikan apakah ia memiliki lebih dari pertumbuhan yang sebenarnya," kata Susan Hopkins, kepala penasihat medis untuk Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA).

Varian rekombinan sendiri, bagaimanapun, bukan merupakan sebuah kejadian luar biasa, menurut pejabat kesehatan.

Anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal-usul virus corona Covid-19, mengenakan alat pelindung terlihat selama kunjungan mereka ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Hewan Hubei di Wuhan, Provinsi Hubei tengah China pada 2 Februari 2021 .
Ilustrasi Covid-19 . (Hector RETAMAL / AFP)

Baca juga: CEO Moderna Ramalkan akan Ada Varian Covid-19 yang Lebih Berbahaya di Masa Depan

Baca juga: Orang yang Belum Vaksin Covid-19 Berisiko Terinfeksi Varian BA.1 dan BA.2 pada Waktu Berdekatan

"Varian rekombinan bukanlah kejadian yang tidak biasa, terutama ketika ada beberapa varian yang beredar, dan beberapa telah diidentifikasi selama pandemi hingga saat ini," kata Hopkins.

"Seperti jenis varian lainnya, sebagian besar akan mati dengan relatif cepat."

Menurut situs web Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, varian XE saat ini belum dipantau oleh ahli epidemiologi AS.

Selain itu, varian Omicron SE juga tidak belum diberi label sebagai "variant of interest" atau pun "variant of concern."

Meskipun demikian, WHO mengatakan akan terus mempelajari rekombinan ini dan memberikan pembaruan saat bukti lebih lanjut telah tersedia.

(TribunTernate.com/Qonitah)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved