Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Terbukti Bisa Tingkatkan Risiko Pembekuan Darah, Jangan Sepelekan Covid bahkan Jika Gejala Ringan

Bahkan orang yang hanya mengalami gejala ringan saja tetap memiliki risiko emboli paru dan trombosis vena dalam yang lebih tinggi.

Pexels/Gustavo Fring
Orang yang pernah terinfeksi Covid-19 memiliki peningkatan risiko mengalami pembekuan darah yang serius hingga enam bulan setelah terinfeksi, bahkan jika hanya mengalami gejala ringan saja. 

TRIBUNTERNATE.COM - Orang yang pernah terinfeksi Covid-19 memiliki peningkatan risiko mengalami pembekuan darah yang serius hingga enam bulan setelah terinfeksi, bahkan jika hanya mengalami gejala ringan saja.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa Covid-19 meningkatkan risiko pembekuan darah.

Namun, penelitian baru yang dimuat dalam jurnal medis BMJ telah menunjukkan berapa lama risiko itu dapat bertahan.

Mengutip The Straits Times, dalam penelitian ini, para peneliti membandingkan data dari lebih dari satu juta orang di registrasi nasional Swedia yang tertular Covid-19 dari Februari 2020 hingga Mei 2021.

Peneliti menggunakan kelompok kontrol lebih dari empat juta orang yang tidak terinfeksi Covid-19 sebagai pembanding.

Hasilnya, peneliti menemukan bahwa orang-orang yang terinfeksi Covid-19 memiliki risiko lebih tinggi terkena emboli paru, gumpalan darah yang menyumbat arteri di paru-paru, hingga enam bulan setelah infeksi.

Selain itu, ada juga peningkatan bahaya deep vein thrombosis, bekuan darah yang biasanya terjadi di kaki, hingga tiga bulan setelah terinfeksi Covid-19.

Baca juga: Dalam Waktu 5 Bulan, Ada Lebih dari 8.800 Kasus Reinfeksi Covid-19 di Singapura

Baca juga: Vaksin Covid-19 Dosis Keempat Hanya Mampu Melindungi Lansia dari Virus dalam Waktu Sebentar Saja

Setelah menyesuaikan berbagai faktor, mereka menemukan peningkatan 33 kali lipat dalam risiko emboli paru bagi mereka yang pernah terinfeksi Covid-19.

Kemudian, juga ada peningkatan lima kali lipat untuk risiko trombosis vena dalam.

Lalu, penelitian itu juga mengungkapkan bahwa orang yang menderita gejala parah dari Covid-19 dan mereka yang memiliki komorbid cenderung lebih berisiko.

Hal yang menjadi garis bawah adalah, menurut hasil penelitian ini, bahkan orang yang hanya mengalami gejala ringan saja tetap memiliki risiko emboli paru dan trombosis vena dalam yang lebih tinggi.

Selanjutnya, peneliti juga menemukan bahwa peluang pembekuan darah lebih tinggi selama gelombang pertama pandemi daripada gelombang selanjutnya.

Menurutnya, hal ini disebabkan oleh cakupan vaksin dan perawatan yang lebih baik seiring berjalannya waktu.

Baca juga: Varian Baru Omicron XE, Gabungan dari Omicron BA.1 dan BA.2, jadi Varian Covid yang Paling Menular

Para peneliti mengatakan bahwa temuan mereka ini memiliki implikasi kebijakan utama.

Dari hasil penelitian tersebut, mereka menyerukan lebih banyak pengobatan untuk mencegah pembekuan darah berkembang, terutama dalam kasus berisiko tinggi.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved