Virus Corona
Dalam Waktu 5 Bulan, Ada Lebih dari 8.800 Kasus Reinfeksi Covid-19 di Singapura
Dilaporkan pula, mayoritas kasus infeksi ulang berusia di bawah 60 tahun, dengan sebagian besar kasus memiliki gejala ringan.
TRIBUNTERNATE.COM - Salah satu hal yang patut diwaspadai dalam pandemi Covid-19 adalah terjadinya reinfeksi atau infeksi ulang.
Fenomena banyaknya kasus reinfeksi tercatat di berbagai negara, salah satunya Singapura.
Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung mengatakan, ada lebih dari 8.800 kasus reinfeksi Covid-19 dalam waktu sekitar lima bulan, Selasa (5/4/2022).
Dalam jawaban parlementer tertulis kepada anggota parlemen He Ting Ru (WP-Sengkang), Ong mengatakan bahwa dari 1 November 2021 hingga 25 Maret 2022, ada 8.845 kasus reinfeksi di Singapura.
Diwartakan Channel News Asia, mayoritas kasus infeksi ulang berusia di bawah 60 tahun, dengan sebagian besar kasus memiliki gejala ringan.
Namun, tercatat pula satu orang dirawat di unit perawatan intensif, dan dua lainnya meninggal dunia.
Singapura telah mencatat lebih dari 1.123.000 kasus Covid-19 sejak awal pandemi, dengan sekitar 1.287 kematian.
Baca juga: Update Harga Minyak Goreng Berbagai Merek di Minimarket Kamis, 7 April 2022: Bimoli hingga Tropical
Baca juga: Pertamina Terbitkan Larangan Pembelian Pertalite dengan Menggunakan Jeriken atau Drum
Baca juga: Jokowi Sudah Melarang, Bagaimana Jika Masih Ada Menteri yang Bahas Penundaan Pemilu 2024?

Negara ini mengalami lonjakan kasus pada 2021 dengan varian Delta, sebelum gelombang Omicron dimulai awal tahun ini.
Sebelum gelombang Omicron melanda, Ong mengatakan dalam jawaban tertulis parlemen pada November tahun lalu bahwa ada 32 kasus infeksi ulang Covid-19 yang dikonfirmasi pada 16 Agustus 2021.
Sepertiga dari mereka adalah warga asrama dan sisanya kasus impor, tambahnya.
“Mulai 16 Agustus 2021, penilaian formal kasus reinfeksi tidak lagi dilakukan karena strategi nasional menjauh dari strategi pemberantasan. Semua infeksi ditangani dengan cara yang sama untuk memastikan manajemen klinis yang optimal dan pencegahan penyebaran virus,” kata Menteri Kesehatan Singapura itu.
Dia menambahkan kemudian bahwa durasi antara infeksi awal dan infeksi ulang berikutnya bervariasi, dengan rata-rata sekitar 300 hari.
Baca juga: Inggris Alami Kenaikan Kasus dan Kematian terkait Covid-19 setelah Pembatasan Sosial Dicabut
Baca juga: China Catat Lebih dari 20.000 Kasus Harian Infeksi Covid-19, Tertinggi Sejak Awal Pandemi
Bulan lalu, temuan sementara dari Pusat Nasional untuk Penyakit Menular Singapura (NCID) menunjukkan bahwa vaksin booster Moderna Covid-19 dapat memicu respons antibodi yang "jauh lebih tinggi" kepada orang dewasa yang lebih tua.
Temuan ini didasarkan pada uji klinis yang dilakukan pada 100 peserta yang telah mendapatkan vaksin Pfizer-BioNTech/Comirnaty sebagai rangkaian utama vaksinasi Covid-19 mereka.
Setengah dari kelompok tersebut berusia di bawah 60 tahun, setengah lainnya di atas 60 tahun, dengan dua lainnya akhirnya keluar dari studi itu.