Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Sengaja Impor Sapi Penyakitan dari Indonesia, Ini Tujuan Australia

Penyakit kulit sapi Lumpy Skin Disease adalah penyakit kulit yang menyerang sapi.

SHUTTERSTOCK via Kompas.com
Ilustrasi Sapi - Australia berencana akan mengimpor sapi yang menderita penyakit kulit lumpy skin disease dari Indonesia. 

TRIBUNTERNATE.COM - Australia berencana akan mengimpor sapi yang menderita penyakit kulit lumpy skin disease dari Indonesia.

Hal ini dilakukan oleh Australia dengan tujuan agar para ilmuwan mereka dapat mengembangkan vaksin untuk mencegah penyebaran infeksi jika virus penyakit kulit itu sampai di negara tersebut.

Langkah ini diambil oleh Australia karena dikhawatirkan, penyakit itu dapat memusnahkan industri daging merah dan susu Australia.

Menteri Pertanian Federal Australia, David Littleproud mengatakan Pusat Kesiapsiagaan Penyakit Australia CSIRO di Geelong akan mulai menguji virus.

"Ini adalah langkah besar dan tidak bisa saya anggap enteng, tapi itulah risiko wabah penyakit kulit sapi yang sekarang ada di Indonesia, dan (wabah) benar-benar bisa meledak," kata Mr Littleproud seperti dikutip ABC News.

"Ini tidak akan memengaruhi status penyakit atau peluang perdagangan kami."

Baca juga: Mengaku Jengkel Banyak Menteri Impor Barang, Jokowi Marah-Marah hingga Ancam Reshuffle: Bodoh Sekali

Baca juga: Pastikan Impor Beras Hanya Rencana, Jokowi di Hadapan Petani: Yang Mau Impor Siapa?

Foto sapi yang menderita penyakit kulit Lumpy Skin Disease.
Foto sapi yang menderita penyakit kulit Lumpy Skin Disease. (New India Express via Kompastv)

Penyakit kulit sapi Lumpy Skin Disease adalah penyakit kulit yang menyerang sapi.

Gejalanya berupa benjolan kecil atau besar pada kulit, batang tubuh, leher belakang, hidung, mulut, alat kelamin dan ambing disertai demam hingga 41 derajat Celcius.

Diketahui, wabah penyakit kulit yang dialami oleh sapi ini disebarkan oleh lalat, kutu dan nyamuk.

Penyakit ini menyebabkan demam, bintil pada kulit hewan, hingga dapat menyebabkan kematian.

Penyakit sapi ini diketahui terdeteksi di Indonesia pada awal Maret.

Kini, Australia mulai mengkhawatirkan penyakit itu akan sampai di Australia dan menyerang industri peternakan mereka.

Oleh karena itu, Australia berupaya untuk membuat vaksin dari penyakit kulit sapi tersebut sebelum penyakit itu terlebih dahulu tiba di negara itu.

Baca juga: Jelang Ramadan Harga Daging Sapi di Morotai Stabil Yaitu Rp 120 Ribu Sekilo

Baca juga: Setelah Tahu Tempe, Harga Daging Sapi Ikut Naik, Penjual Mogok, Pemerintah Didesak Bergerak Cepat

Australia akan tawarkan vaksinnya ke Indonesia

Kemudian, setelah vaksin berhasil dikembangkan, Mr Littleproud mengatakan Australia akan berupaya menyediakan vaksin ke negara lain, seperti Indonesia dan Timor Leste.

Kepala dokter hewan Australia Mark Schipp turut mendukung seruan dari industri ternak untuk mengimpor sapi berpenyakit kulit.

Schipp diketahui telah kembali dari Indonesia, tepatnya, ia baru saja berkunjung pada tempat di mana penyakit tersebut telah menyebar, yakni di Provinsi Riau di Pulau Sumatera.

Sementara itu, fasilitas Geelong CSIRO dirancang untuk menangani penyakit hewan menular.

Sebelumnya CSIRO telah berhasil mengembangkan vaksin untuk virus kuda yang mematikan, yang disebut dengan virus Hendra atau equini morbillivirus.

Menteri Pertanian Australia belakangan telah menerima banyak kritik dari kelompok industri.

Ia diprotes karena dinilai tidak menyediakan dana yang memadai untuk biosekuriti, termasuk melindungi Australia dari penyakit kulit sapi.

Lebih lanjut, Littleproud mengatakan sebuah gugus tugas akan dibentuk untuk mengoordinasikan komitmen pemerintah Australia untuk meningkatkan biosekuriti Australia dengan anggaran 61 miliar dolar Australia

Gugus tugas tersebut akan dipimpin oleh Chris Parker, mantan kepala eksekutif Otoritas Hama dan Kedokteran Hewan Australia.

(TribunTernate.com/Qonitah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved