Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Konflik Israel vs Palestina

Israel Serang Masjid Al Aqsa hingga Lukai 150 Warga Palestina, Ini Tanggapan AS dan Uni Eropa

AS meminta semua pihak untuk menahan diri dan menghindari tindakan provokatif lebih lanjut.

Twitter via Kompas.tv
Gas air mata ditembakkan tentara Israel ke dalam Masjid Al-Aqsa saat Muslim Palestina akan salat Subuh, Jumat (15/4/2022). 

TRIBUNTERNATE.COM - Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya sangat prihatin dengan kekerasan yang terjadi di Yerusalem yang mengakibatkan lebih dari 150 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan polisi Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa.

AS meminta semua pihak untuk menahan diri dan menghindari tindakan provokatif lebih lanjut.

Selain itu, AS juga meminta seluruh pihak untuk tetap melanjutkan status quo di wilayah Masjid Al Aqsa bagi muslim atau Temple Mount bagi Yahudi.

"Kami meminta semua pihak untuk menahan diri, menghindari tindakan provokatif dan retorika, dan melanjutkan status quo bersejarah di Haram al-Sharif/Temple Mount," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell juga menyerukan untuk menahan diri dengan kuat, terutama pada saat perayaan keagamaan untuk tiga agama besar yakni Islam, Yahudi, dan Nasrani.

"Sangat prihatin dengan bentrokan di Al Aqsa dan oleh banyak peristiwa kekerasan beberapa minggu terakhir di Israel dan wilayah Palestina yang diduduki," kata Borrel seperti dikutip dari Euronews.

Baca juga: Mengenal Nuzulul Quran dan 5 Keutamaannya, Jatuh pada 17 Ramadan

Baca juga: Beda Sikap atas Konflik Rusia-Ukraina dan Israel-Palestina, FIFA dan UEFA Dianggap Standar Ganda

Baca juga: Perdana Menteri Israel Tolak Usulan AS yang Ingin Membuka Kembali Konsulat Palestina di Yerusalem

"Saya menyerukan semua pihak untuk bertindak  menahan diri dengan kuat, terutama pada saat perayaan keagamaan untuk tiga agama besar ini."

Sebelumnya, pada Jumat, 15 April 2022 lalu, pasukan keamanan Israel memasuki kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem sebelum fajar, ketika ribuan orang Palestina berkumpul untuk sholat selama bulan suci Ramadhan.

Menurut keterangan tim medis di tempat kejadian, bentrokan yang terjadi itu melukai 150 warga Palestina.

Dalam pembelaannya, Israel mengatakan pasukannya masuk untuk memindahkan batu-batu yang telah dikumpulkan untuk mengantisipasi kekerasan.

Bentrokan tersebut datang pada waktu yang sangat sensitif.

Ramadhan tahun ini bertepatan dengan Paskah, hari libur utama Yahudi selama seminggu yang dimulai pada hari Jumat saat matahari terbenam, dan pekan suci umat Kristen, yang berpuncak pada hari Minggu Paskah.

Liburan ini diperkirakan membawa puluhan ribu orang ke Kota Tua Yerusalem, rumah yang dianggap suci oleh ketiga agama.

Video yang beredar online menunjukkan polisi Israel menembakkan gas air mata dan granat kejut.

Sementara warga Palestina melemparkan batu dan kembang api ke lapangan luas di sekitar masjid.

Yang lain menunjukkan jamaah membarikade diri di dalam masjid itu sendiri di tengah sesuatu yang tampak seperti awan gas air mata.

Layanan darurat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan telah merawat 150 orang yang terluka.

DIketahui, Al Aqsa merupakan tempat suci yang disakralkan bagi umat Yahudi dan Muslim.

Tempat ini sering menjadi pusat kerusuhan Israel-Palestina, dan ketegangan telah meningkat di tengah gelombang kekerasan baru-baru ini.

Bentrokan di lokasi itu juga terjadi tahun lalu, yang memicu perang 11 hari dengan militan Hamas di Jalur Gaza.

Israel merebut Yerusalem timur, rumah bagi Al-Aqsa dan situs suci keagamaan lainnya, dalam perang 1967 dan mencaploknya dalam sebuah langkah yang tidak diakui secara internasional.

Palestina ingin bagian timur kota itu menjadi ibu kota negara merdeka di masa depan termasuk Tepi Barat dan Gaza, yang juga direbut Israel selama perang hampir 55 tahun lalu.

Masjid Al Aqsa adalah tempat suci bagi umat Islam.

Masjid itu dibangun di puncak bukit di Kota Tua Yerusalem yang merupakan tempatt paling suci bagi orang Yahudi, yang menyebutnya sebagai Temple Mount karena itu adalah situs kuil Yahudi di zaman kuno.

Wilayah ini telah menjadi titik nyala utama bagi kekerasan Israel-Palestina selama beberapa dekade dan merupakan pusat dari intifada, atau pemberontakan Palestina 2000-2005.

(TribunTernate.com/Qonitah)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved