Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Morotai

Agar Dihargai Rp10 Ribu Kg, Nelayan di Morotai Jaga Rumput Laut dari Sampah

Galo-galo adalah desa penghasil Ikan Garam (Asin). Selain ikan garam masyarakat di pulau ini juga membudidayakan rumput laut.

Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Mufrid Tawary
Tribunternate.com/Fizri Nurdin
Saat panen rumput laut diangkut menggunakan bodi (Motor laut) untuk dibersihkan di Desa Galo-galo, kecamatan Morotai selatan, Pulau Morotai, Minggu, (17/4/2022). 

TRIBUNTERNATE.COM- Galo-galo merupakan salah satu Desa di Pulau Morotai sebagai penghasil Ikan Garam (Asin).

Selain ikan garam masyarakat di pulau ini juga  membudidayakan rumput laut sebagai mata pencaharian.

Desa Galo-galo juga dikenal dengan destinasi wisata bawah laut yang tak kalah menarik.

Maka  tak heran jika pulau  satu ini banyak dikunjungi wisatawan lokal bahkan Mancanegara.

Untuk sampai ke Desa Galo-galo harus menyeberang menggunakan Ketinting.

Jaraknya yang ditempuh dari Ibu kota Kabupaten Pulau Morotai sekitar 30 menit. 

Menariknya, selama perjalanan para pengunjung akan menikmati suguhan pulau pulau kecil nan indah. 

Desa Galo-galo sebagian besar masyarakat bermata pencaharian adalah nelayan dan budidaya rumput laut.

Sumber daya kelautan ini betul-betul dimanfaatkan secara baik oleh masyarakat setempat. 

Baik itu laki-laki maupun perempuan. 

Baca juga: Harga Cabai dan Tomat di Pasar Rakyat Gotalamo Morotai Kembali Normal

Baca juga: Pendeta Gereja Getsemani Morotai Maknai Hari Paskah Sebagai Kebangkitan Iman Umat Kristiani

Mulkan (33) salah seoarang warga setempat, kepada Tribunternate.com pada Sabtu, (16/4/2022) mengatakan, produksi rumput Laut di Desa Galo-galo sudah sejak dulu.

Kegiatan di bidang  produksi rumput laut adalah mata pencaharian bagi masyarakat di situ selain sebagai nelayan. 

"Sebagian besar selain jadi nelayan juga sebagai petani rumput laut.  Rumput laut di produksi dari awal pembibitan sampai waktu panen kurang lebih memakan waktu 40 hari,"kata Mulkam.

Proses pembersihan rumput laut yang dilakukan oleh ibu rumah tangga di Desa Galo-galo, kecamatan Morotai selatan, Pulau Morotai, Miknggu (17/4/2022).
Proses pembersihan rumput laut yang dilakukan oleh ibu rumah tangga di Desa Galo-galo, kecamatan Morotai selatan, Pulau Morotai, Miknggu (17/4/2022). (Tribunternate.com/Fizri Nurdin)

"Setelah dipanen ada sebagian dibuat pembibitan kembali dengan di jemur. Sekitar tiga hari dikeringkan. Setelah  itu langsung dijual ke penampung. Dalam sekilo di hargai Rp 10 ribu,"sambungnya. 

Cara pemeliharaan rumput laut sendiri menurut Mulkan, mudah sekali.

Sumber: Tribun Ternate
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved