Terkini Internasional
2 Bulan Invasi Rusia, PBB: Hampir 5,2 Juta Warga Ukraina Melarikan Diri dari Perang
Jumlah pengungsi Ukraina mencapai 5.186.744 orang, angka ini meningkat 23.058 dari data Sabtu sebelumnya, kata UNHCR.
TRIBUNTERNATE.COM - Invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina telah berlangsung selama dua bulan.
Dalam kurun waktu itu pula, jumlah warga Ukraina yang telah meninggalkan negara mereka mendekati 5,2 juta.
Hal ini disampaikan oleh Komisariat Tinggi Urusan Pengungsi PBB (UNHCR) pada Minggu (24/4/2022).
Tepatnya, jumlah pengungsi Ukraina mencapai 5.186.744 orang, angka ini meningkat 23.058 dari data Sabtu sebelumnya, kata UNHCR, dikutip dari Channel News Asia.
Lebih dari 1.151.000 orang Ukraina telah meninggalkan negaranya dalam bulan April sejauh ini, dibandingkan dengan 3,4 juta orang di bulan Maret saja.
Angka-angka terbaru ini muncul ketika perayaan Minggu Paskah Ortodoks di Ukraina.
"Bagi rakyat Ukraina, dan mereka yang terpaksa meninggalkan negaranya, (hari raya Paskah, red.) itu akan menjadi hari lain dari ketakutan, kesedihan, kehilangan, dan perpisahan dari orang-orang terkasih, karena perang terus berkecamuk tanpa ampun," tulis petinggi UNHCR, Filippo Grandi. di Twitter.
"Semoga kekuatan dan keberanian menyertai mereka," pungkasnya.
Baca juga: Presiden Ukraina Volomymyr Zelenskyy Minta Dunia untuk Kirimkan Senjata Berat
Baca juga: Pekan Ketiga Invasi Rusia, Lebih dari 3 Juta Orang Pergi Meninggalkan Ukraina
Baca juga: Kisah Warga Ukraina yang Bawa Hewan Peliharaan Saat Mengungsi: Kami Tak Bisa Tinggalkan Mereka
Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB (IOM) mengatakan ada tambahan 218.000 warga negara ketiga - sebagian besar pelajar dan pekerja migran - tabf juga telah melarikan diri ke negara-negara tetangga sejak invasi Rusia bermula pada 24 Februari 2022 lalu.
Wanita dan anak-anak menyumbang 90 persen dari jumlah warga Ukraina yang melarikan diri ke luar negeri, sementara penduduk pria yang berusia 18 hingga 60 tahun dan memenuhi syarat untuk panggilan militer tidak dapat pergi.
Di luar pengungsi, IOM memperkirakan lebih dari 7,7 juta orang telah kehilangan rumahnya di Ukraina.
Hampir dua pertiga anak-anak Ukraina harus meninggalkan rumah mereka, termasuk anak-anak yang terpaksa masih tinggal di negara itu.
Sebelum invasi, Ukraina memiliki populasi 37 juta penduduk di wilayah-wilayah di bawah kendali pemerintah, tidak termasuk Krimea yang dicaplok Rusia dan wilayah-wilayah yang dikuasai separatis pro-Rusia di timur.
Berikut adalah rincian berapa banyak warga Ukraina yang melarikan diri ke negara-negara tetangga, menurut UNHCR:
POLANDIA
Hampir enam dari 10 pengungsi Ukraina -- sejauh ini 2.899.713 -- telah menuju Polandia.
Banyak dari mereka yang melakukan perjalanan ke negara-negara lain di zona perbatasan terbuka Schengen Eropa.
Sementara itu, lebih dari 800.000 orang telah melintasi perbatasan dari Polandia ke Ukraina, kata penjaga perbatasan Polandia.
Sebelum perang, Polandia adalah rumah bagi sekitar 1,5 juta orang Ukraina, terutama pekerja migran.
RUMANIA
Sebanyak 774.074 warga Ukraina memasuki negara anggota Uni Eropa ini per 22 April, termasuk sejumlah besar yang menyeberang dari Moldova, negara yang terjepit antara Rumania dan Ukraina.
Sebagian besar warga Ukraina diperkirakan telah pergi ke negara lain.
RUSIA
578.255 pengungsi lainnya telah mencari suaka di Rusia, menurut data yang terakhir diperbarui pada 21 April 2022.
Selain itu, 105.000 orang pergi menuju Rusia dari wilayah Donetsk dan Lugansk yang dikuasai separatis di Ukraina timur antara 18 dan 23 Februari 2022 lalu.
HUNGARIA
Sebanyak 489.754 warga Ukraina telah memasuki wilayah Hungaria.
MOLDOVA
Perbatasan Moldova adalah yang paling dekat dengan kota pelabuhan utama Odessa.
Sebanyak 433.214 orang Ukraina telah menyeberang ke negara non-UE sekaligus salah satu negara termiskin di Eropa ini.
Sebagian besar telah pindah.
SLOVAKIA
Sebanyak 354.329 orang telah melintasi perbatasan terpendek Ukraina ke Slovakia.
BELARUS
24.084 pengungsi lainnya berhasil mencapai wilayah utara ke sekutu dekat Rusia, Belarus, pada 21 April 2022.
Sumber: Channel News Asia
(TribunTernate.com/Rizki A.)
