Presiden UEA Wafat, Arab Saudi Tangguhkan Semua Acara, Jemaah di Mekkah & Madinah Ikut Berdoa
Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan meninggal dunia pada Jumat (13/5/2022).
TRIBUNTERNATE.COM - Arab Saudi menunda semua acara rekreasi dan olahraga dan perayaan yang dijadwalkan akan diadakan dari Jumat hingga Senin, 13-16 Mei, di semua wilayah Kerajaan setelah kematian Presiden UEA Sheikh Khalifa Bin Zayed Al Nahyan.
Kementerian Kebudayaan, Kementerian Pariwisata, Kementerian Olahraga, dan Otoritas Hiburan Umum (GEA) Arab Saudi mengumumkan pada Jumat (13/5/2022) bahwa semua kegiatan dan acara mereka telah ditangguhkan, mengikuti arahan dari otoritas yang lebih tinggi.
Kementerian Kebudayaan menyatakan, penghentian kegiatan budaya itu di antaranya termasuk konser penyanyi dan musisi legendaris Arab dari Irak, Kadim Al Sahir dan penyanyi terkenal Arab Saudi, Zena Emad, yang dijadwalkan akan diadakan pada Jumat (13/5/2022).
"Tanggal baru acara dan mekanisme pengembalian uang tiket bagi mereka yang ingin memilikinya akan segera diumumkan," kata kementerian itu.
Kementerian Pariwisata Arab Saudi juga mengumumkan penangguhan semua acara dan kegiatan pariwisata sejak Jumat (13/5/2022) hingga Senin (16/5/2022).
Senada dengan Kementerian Pariwisata, Kementerian Olahraga juga mengumumkan bahwa mereka telah menangguhkan kompetisi olahraga selama tiga hari, mulai dari Jumat.
Dikatakan oleh Kementerian Olahraga di akun Twitternya, berdasarkan keputusan tersebut, sisa pertandingan putaran ke-27 Liga Profesional ikut ditunda.
Selain itu, Otoritas Hiburan Umum juga menangguhkan semua konser dan pertunjukan hiburan dari Jumat hingga Senin sebagai tanda penghormatan kepada pemimpin UEA yang telah meninggal.
Baca juga: Nama Pangeran UEA Dijadikan Nama Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Simak Profil Sheikh Mohammed bin Zayed
Baca juga: Ameer Azzikra Wafat, Alvin Faiz Ungkap Firasat Sang Guru dan Keinginan Adiknya Punya Momongan

Jemaah di Dua Masjid Suci Arab Saudi Ikut Berdoa
Para jemaah di Dua Mesjid Suci Mekkah dan Madinah berdoa kepada Allah SWT agar mendiang Presiden UEA diberikan rahmat dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan penghiburan.
Sebelumnya, Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman mengarahkan untuk melakukan salat jenazah untuk mendiang Presiden UEA Sheikh Khalifa bin Zayed Al-Nahyan di Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah setelah salat Magrib.
Doa pemakaman dilakukan di masjid-masjid di seluruh UEA pada Jumat (13/5/2022) setelah kematian Sheikh Khalifa.
Seluruh warga berkumpul untuk menunaikan salat jenazah yang dilaksanakan usai salat Maghrib.
Presiden UEA Sheikh Khalifa Bin Zayed Al Nahyan Meninggal Dunia
Sebelumnya, diberitakan bahwa Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Khalifa meninggal pada Jumat (13/5/2022).
Dengan begitu, adik laki-lakinya yang memiliki pengaruh kuat diperkirakan akan menggantikannya di pucuk pimpinan produsen minyak terbesar ketiga OPEC.
Sheikh Khalifa Bin Zayed Al Nahyan adalah seorang modernis pro-Barat yang menyelaraskan negara Teluk Arab lebih dekat dengan Amerika Serikat dan sekutunya,
Dia memimpin negara Teluk Arab melalui krisis keuangan global dan mengawasi transformasi ekonomi yang cepat, telah menjabat sejak 2004.
Sejak menderita stroke pada 2014, dia jarang terlihat di depan umum. Dia tutup usia pada umur 73 tahun.
Sebagai penguasa Abu Dhabi, Sheikh Khalifa merupakan yang terbesar dan terkaya dari tujuh syekh yang ada di UEA.
Baca juga: Alissa Wahid Sebut Muhaimin Iskandar Belum Pernah Meminta Maaf hingga Gus Dur Wafat
Adik laki-lakinya, Putra Mahkota Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ), diharapkan menjadi presiden negara dan penguasa Abu Dhabi.
“Khalifa bin Zayed, saudaraku, mentorku dan guruku, semoga Tuhan merahmatimu dan membawamu ke dalam rahmat dan surganya yang baik,” tulis Sheikh Mohammed di Twitter.
Tidak jelas siapa yang akan menggantikannya sebagai putra mahkota Abu Dhabi.
MBZ, seperti yang biasa dikenal Sheikh Mohammed, telah menjadi pemimpin de facto UEA selama bertahun-tahun karena kesehatan Sheikh Khalifa yang buruk.
Suksesi tersebut diperkirakan tidak akan menghasilkan perubahan arah kebijakan yang signifikan, termasuk di bidang minyak.
Sheikh Mohammed sudah mengendalikan kebijakan energi dan kekayaan minyak negara itu, yang diperkirakan berjumlah 6 persen dari cadangan terbukti dunia, sebagaimana dilansir dari Blommberg pada Jumat (13/5/2022).
Putra Mahkota juga ketua perusahaan minyak nasional UEA dan mengepalai Dewan Tertinggi Urusan Keuangan dan Ekonomi Abu Dhabi. Posisi tersebut menjadikannya orang paling berkuasa di negara itu jauh sebelum kematian saudaranya.
"Secara fungsional itu sedikit berubah; MBZ telah menjalankan pemerintahan hampir sejak awal," Ryan Bohl, seorang analis Timur Tengah di Stratfor Worldview menulis di Twitter.
"Tapi ini adalah akhir dari sebuah era untuk UEA, yang ditandai dengan periode kedua perkembangan pesat untuk sektor layanan dan pengetahuan."
UEA mengumumkan 40 hari berkabung dengan sektor publik dan swasta ditutup selama tiga hari sejak Sabtu.
(TribunTernate.com/Ron)(Saudi Gazette)(Kompas.com/Bernadette AP)