Alissa Wahid Sebut Muhaimin Iskandar Belum Pernah Meminta Maaf hingga Gus Dur Wafat
Pada 2008 internal PKB mengalami konflik setelah Gus Dur mencopot Cak Imin dari jabatannya sebagai Ketua Umum Dewan Tanfidz PKB.
TRIBUNTERNATE.COM - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) saat ini tengah dilanda gejolak yang makin memanas.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin diisukan akan dikudeta, sebab ratusan kader PKB di daerah ingin menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB).
Hal ini terkait adanya dugaan pelanggaran AD/ART yang diungkapkan eks Ketua DPC PKB Jeneponto, Andi Mappanturu.
Andi juga merasa, dirinya telah dizalimi oleh Cak Imin karena seharusnya masih menjabat sebagai ketua DPC hingga 2022 mendatang.
"Tetapi karena kezaliman pak Muhaimin yang mengubah AD/ART pada saat muktamar di Bali di dalamnya sudah tidak demokrasi," ungkap Andi, Senin (12/4/2021), dilansir Tribunnews.

Baca juga: Disebut Sebagai Menteri yang Paling Layak di-Reshuffle, Menkumham Yasonna H Laoly Tak Terpengaruh
Baca juga: Luncurkan Gerakan Cinta Zakat, Jokowi Imbau Pejabat Negara, Swasta hingga Kepala Daerah Bayar Zakat
Kabar gejolak internal yang terjadi dalam tubuh PKB ini pun sampai ke telinga putri Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid.
Diketahui, Cak Imin masih memiliki hubungan saudara dengan Yenny Wahid karena ia adalah keponakan Gus Dur.
Melalui juru bicaranya, Imron, Yenny menilai PKB dibawah kepemimpinan Cak Imin semakin menunjukkan watak oligarkis dan nepotisme yang tak sehat bagi pengembangan demokrasi.
Karena itu, pihak Yenny meminta agar para sesepuh PKB mengingatkan Cak Imin.
"Kami mengetuk kesadaran semua pihak termasuk internal DPP bahkan para sesepuh agar mengingatkan Muhaimin Iskandar dan lingkaran elitenya untuk kembali kepada sejarah awal berdirinya partai," ujar Imron, Rabu (14/4/2021), dilansir Tribunnews.
Lebih lanjut, Imron membahas soal sejarah kelam Cak Imin di masa lalu terhadap Gus Dur.
Ia mengatakan, peristiwa tersebut hingga saat ini masih diingat warga Nahdlatul Ulama (NU).
"Kami khawatir, diamnya para sesepuh akan dianggap sebagai upaya perlindungan kepada Cak Imin yang memiliki sejarah kelam terhadap Gus Dur sehingga berdampak pada penilaian negatif kalangan akar rumput terhadap para sesepuh."
"Kesadaran kolektif diperlukan agar proses demokrasi di PKB kembali bisa berjalan normal," tuturnya.
Pada 2019 silam, Alissa Wahid, pernah mengungkapkan kekecewaannya pada Cak Imin.
Baca juga: Viral Video Lucinta Luna Naiki Lumba-lumba, Susi Pudjiastuti Lempar Kritikan Pedas
Baca juga: Polemik Status Warga Negara Bupati Terpilih Sabu Raijua: MK Diskualifikasi Orient Patriot Riwu Kore
Baca juga: Kebakaran Kilang Minyak Balongan, Pertamina Tanggapi Saran Ombudsman Terkait Ganti Rugi
