Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Terkini Internasional

Gempa Bumi Magnitudo 5.9 Guncang Afghanistan: 1.000 Orang Lebih Tewas, Bagaimana Respon Taliban?

Gempa bumi yang terjadi pada Rabu, 22 Juni 2022 ini pun membuat kondisi Afghanistan semakin terpuruk, sekaligus menguji kepemimpinan Taliban.

AFP via Straits Times
Reruntuhan rumah penduduk pasca-gempa bumi yang terjadi di Provinsi Paktika, Afghanistan, Rabu (22/6/2022). 

Gempa ini adalah yang paling mematikan sejak 1998, ketika gempa bumi bermagnitudo 6,1 dan gempa susulan berikutnya di wilayah timur laut Afghanistan menewaskan sedikitnya 4.500 orang.

Respon Taliban

Afghanistan mengalami krisis sekaligus menghadapi ancaman kelaparan, meningkatnya angka kemiskinan, dan kolapsnya sistem kesehatan setelah Taliban mengambil alih kekuasaan.

Sementara, berbagai organisasi internasional juga meninggalkan Afghanistan setelah Taliban berkuasa sekitar 10 bulan lalu dan AS beserta NATO menarik diri dari negara tersebut.

Baca juga: Pesawat Susi Air Kecelakaan di Papua, Susi Pudjiastuti Bersyukur Semua Penumpang Selamat

Akibatnya, bantuan internasional ke Afghanistan turut terhenti, dan banyak negara yang cenderung menghindari Taliban.

Gempa ini pun membuat kondisi Afghanistan semakin terpuruk, sekaligus menguji kepemimpinan Taliban.

Namun, hingga kini belum diketahui secara pasti bagaimana dan apakah Taliban bersedia menerima bantuan internasional bagi negaranya.

Meski demikian, diketahui pemimpin tertinggi Taliban, Haibatullah Akhundzadah, yang hampir tidak pernah muncul di depan umum, telah memohon kepada komunitas internasional dan organisasi kemanusiaan "untuk membantu orang-orang Afghanistan yang terkena dampak tragedi besar ini."

Sementara, Ramiz Alakbarov, wakil perwakilan khusus Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk Afghanistan, mengatakan Taliban tidak secara resmi meminta PBB untuk memobilisasi tim pencarian dan penyelamatan internasional atau mendapatkan peralatan dari negara-negara tetangga untuk melengkapi ambulans dan helikopter yang dikirim oleh otoritas Afghanistan.

Helikopter untuk mengangkut korban gempa bumi Provinsi Paktika, Afghanistan
Helikopter untuk mengangkut korban gempa bumi Provinsi Paktika, Afghanistan (AFP via Straits Times)

Namun, para pejabat dari beberapa badan PBB mengatakan, Taliban memberi mereka akses penuh ke daerah terdampak gempa.

Badan-badan kemanusiaan yang masih beroperasi di Afghanistan, termasuk UNICEF, mengirimkan pasokan ke daerah-daerah yang dilanda gempa.

Mengapa Afghanistan sangat rentan terhadap gempa bumi?

Gempa ini menjadi gempa ketujuh yang telah menewaskan lebih dari 100 orang sejak 1991, dan yang paling mematikan dalam dua dekade terakhir.

Afghanistan memiliki sejarah panjang gempa bumi, terbanyak terjadi di wilayah pegunungan Hindu Kush yang berbatasan dengan Pakistan.

Afghanistan sangat rentan terhadap gempa bumi karena di terletak di antara pertemuan lempeng tektonik Euraso, Arab, dan India.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved