Anggota DPRD Ternate Tertangkap Basah Selingkuh di Kos-kosan, Adik Ipar Ceritakan Kronologinya

TRIBUNTERNATE.COM - Rian adik ipar dari Itin Latif yang merupakan istri sah seorang oknum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ternate berinisial RLP menceritakan kronologis perselingkuhan iparnya.

Rian menjelaskan, kejadian ini buntut dari tertangkapnya RLP di salah satu kos-kosan yang berada di Kelurahan Tabona pada malam tadi.

Dimana menurut Rian, pada malam tadi dirinya bersama kakaknya yang tidak lain merupakan istri dari seorang oknum DPRD ini sedang mencari motor yang dibawa RLP suami dari Itin.

"Saya dan kakak saya datang untuk mengambil mencari motor yang dibawa RLP, kami juga tidak ada niat untuk mempergoki dia," kata Rian saat dikonfrimasi wartawan di depan SPKT Polres Ternate, Selasa (2/8/2022).

Pada saat tiba di kos, dirinya dan kakaknya melihat RLP berada di lantai II dengan posisi tidak menggunakan baju dan hanya sambil bersandar di pagar lantai 2 sementara selingkuhannya hanya menggunakan daster.

Melihat itu lanjut Rian dirinya dan kakaknya langsung naik ke lantai dua, pada saat sudah di atas RLP dan selingkuhannya sudah dengan posisi berpakaian.

"Sempat adu mulut kakak saya dengan selingkuhannya bersama suaminya namun itu tidak berselang lama," jelasnya.

Atas insiden itu kata Rian, dirinya bersama kakaknya langsung bergegas pulang dan langsung mengambil motor yang dibawa RLP.

Insiden ini juga Rian menyebut, bukan saja di kos-kosan Tabona namun sempat juga RLP ditangkap isterinya bertempat di kelurahan Falajawa 2 sebelum bulan puasa kemarin.

“Dia ini sudah ulang-ulang kali, dan tangkapan yang di kos-kosan Tabona itu tangkapan yang kedua kalinya,” katanya.

Atas dasar tersebut sehingga istrinya tidak tahan sehingga mengadukan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Ternate.

"Kakak saya memang sudah tau, dan kali ini dia sudah tidak sabar sehingga membuat laporan ke Polres Ternate," ucapnya.

Terpisah, Kapolres Ternate, AKBP Andik Purnomo Sigit melalui Kasi Humas Ipda Wahyuddin membenarkan adanya laporan tersebut.

“Laporan yang masuk di SPKT ini adalah laporan terkait KDRT, dan selanjutnya laporan tersebut masih akan dipelajari oleh penyidik,” pungkasnya (*)