Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Halamahera Selatan

Bom Ikan Mengancam Hasil Tangkap Nelayan di Pesisir Guraici Halmahera Selatan

"Mereka harus ditangkap karena sudah banyak nelayan yang mengeluh, ini menjadi keresahan bagi nelayan," imbuhnya.

|
Dok Warga Desa Gunange
BOM IKAN - Tampak sebuah longboat digunakan untuk aktivitas pengeboman ikan di periran Kepulauan Guraici, Kecamatan Kayoa, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Selasa (4/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak ini dilakukan tak jauh dari pesisir pantai dan merusak terumbu karang.
  • 10 desa pesisir wilayah Kepulauan Guraici, termasuk Gunange, dibuat resah akibat aktivitas pengeboman tersebut.
  • "Mereka harus ditangkap karena sudah banyak nelayan yang mengeluh, ini menjadi keresahan bagi nelayan," imbuhnya.

TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Aktivitas pengeboman ikan masih marak terjadi di perairan Kepulauan Guraici, Kecamatan Kayoa, Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak ini dilakukan tak jauh dari pesisir pantai dan merusak terumbu karang.

Kepala Desa Gunange, Kecamatan Kayoa, Den Muhajir mengatakan bahwa di 10 desa pesisir wilayah Kepulauan Guraici, termasuk Gunange, dibuat resah akibat aktivitas pengeboman tersebut.

Baca juga: Polisi Berhasil Mediasi Kasus Bullying Sesama Siswi SMA di Taliabu

bom ikan di kepulauan guraici halsel_tribun1
BOM IKAN - Tampak sebuah longboat digunakan untuk aktivitas pengeboman ikan di periran Kepulauan Guraici, Kecamatan Kayoa, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Selasa (4/11/2025).

Menurut Den Muhajir, pengeboman bukan dilakukan oleh para nelayan dari Kepulauan Guraici.

"Kami hanya melihat dan menonton dari jauh ketika kami mengejar dan mendekat, mereka menjauh dan menghilang dari pandangan kami karena takut tertangkap," kata Den dalam keterangannya, Rabu (5/11/2025).

Ia menyebut, pengeboman ikan di perairan Pulau Guraici hampir setiap bulan terjadi. Terbaru, pada 4 November 2025.

Den meminta kepada Polairud Polda Maluku Utara melakukan patroli secara khusus di perairan Kepulauan Guraici.

"Mereka harus ditangkap karena sudah banyak nelayan yang mengeluh, ini menjadi keresahan bagi nelayan," imbuhnya.

Den menambahkan, pesisir pantai Kepulauan Guraici adalah sumber penghidupan bagi masyarakat. 

Karena itu, jika aktivitas ini tidak ditangani oleh pihak penegak hukum, maka akan menyebabkan kerugian dan keresahan yang berkepanjangan.

"Harapan kami, baik Polairud maupun TNI Angkatan Laut, mengatensi aktivitas pengeboman ikan ini," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved