Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
UPDATE TERBARU: Korban Tewas Kericuhan Kanjuruhan 182 Orang, Pihak Arema FC Masih Proses Hitung
Korban tewas kericuhan di Stadion Kanjuruhan setelah laga Arema FC vs Persebaya total 182 orang. Kemungkinan akan bertambah.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Jika berpaku pada aturan tersebut, maka Indonesia sudah melanggar aturan FIFA.
Belum jelas bagaimana nasib Indonesia yang didapuk sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 nantinya.
Jadi Pemberitaan Internasional
Dari data terbaru per Minggu (2/10/2022), disebutkan korban jiwa sudah ada 129 orang.
Diketahui, tragedi mengerikan ini menjadi pemberitaan portal besar internasional mulai dari theguardian.com, thenationalnews.com, foxsports.com.au, hingga reuters.com.
Belum jelas apa yang akan dilakukan FIFA pada Indonesia yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 nanti, namun sejumlah situs sudah menyinggungnya.
Seperti reuters.com, livelimit.com, hingga smh.com.au.
Namun, situs-situs tersebut hanya menyebut bahwa Piala Dunia U-20 akan digelar di Indonesia dan belum membeberkan pernyataan dari FIFA.
Kronologi dari Kapolda Jatim
Kapolda Jatim mengungkap kronologi kericuhan setelah laga Arema FC melawan Persebaya pada Sabtu malam.
Awal mula kericuhan ini disebabkan karena suporter Arema, Aremania, yang kecewa dengan kekalahan 2-3 atas Persebaya.
Baca juga: Suporter Sesak Napas gegara Gas Air Mata dalam Kericuhan Aftermatch Arema FC Vs Persebaya: 127 Tewas
"Mereka bermaksud menanyakan ke pemain dan official kenapa sampai kalah (melawan Persebaya FC)," tuturnya.
Lantaran banyaknya suporter yang turun ke lapangan berusaha mencari pemain, akhirnya pihak keamanan menembakkan gas air mata.
"Upaya-upaya pencegahan dilakukan hingga akhirnya dilakukan pelepasan gas air mata. Karena sudah tragis dan sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil," paparnya.

Sesak Napas gara-gara Gas Air Mata