Kisah Petani Kelapa di Halmahera Utara yang Tetap Semangat Mengolah Kopra, Meski Harganya Kian Turun

TRIBUNTERNATE.COM - Harga Kopra Maluku Utara di Halmahera Utara, kian hari kian mencekik petani kelapa.

Lihat saja, Harga Kopra Maluku Utara khusunya Halmahera Utara, dibeli dengan harga bervariasi.

Sejumlah UD di Halmahera Utara, menjual Harga Kopra Maluku Utara dikirasan Rp 5 ribu, hingga Rp 5.300 per kilogram.

Sedangkan pembeli kopra pengecer, langsung ke petani di hargai paling tinggi Rp 4.800 ribu per kilogram.

Baca juga: Daftar Harga Kopra Maluku Utara, 4 Oktober 2022: Masih Diangka Rp 5 Ribu per Kilogram

Meski harga kopra terus turun, tapi sejumlah petani kelapa di Halmahera Utara.

Tak putus asa, dan masih bersemangat mengelolah kelapa menjadi kopra.

TribunTernate.com mendatangi, salah satu kebun kelapa milik petani bernama Jalal.

Tepatnya tempat pengasapan kopra, atau warga lokal menyebut para-para, Senin (3/10/2022) sekitar pukul 18.30 WIT.

Dikebunnya, tampak Jalan bersama seorang anaknya, mengisi kopra asap dari tempat pengasapan ke dalam karung.

Proses ini dilakukan di malam hari, dengan bermodal satu buah penerangan lampu senter.

"Saya melakukan pengisian kopra di malam hari, agar di siang hari sudah selesai mengisi, "ujarnya.

Keduanya tidur di kebun, karena melakukan proses pengasapan daging kelapa dari tempat pengasapan.

Usai pengasapan, keduanya mengisi kopra ke dalam karung, dilakukan di malam hari.

"Saya fufu (Pengasapan) daging kelapa, makanya tidur di kebun, "tuturnya.

Menurutnya, rangkaian proses tersebut sangat menguras tenaga.

Karena proses pengasapan daging kelapa, sampai menjadi kopra memakan waktu cukup lama.

"Tong (kami) proses pengasapan kopra ini, menguras tenaga dan memakan waktu lama, "ungkapnya.

Meski demikian, Jalal masih semangat, walaupun harga kopra kian turun.

"Ya biar harga kopra turun, tetapi torang (kami) masih terus mengelola kopra, "keluhnya.

Baca juga: Harga Kopra Maluku Utara, 3 Oktober 2022: Hanya Dihargai Rp 5 Ribu per Kilogram

Karena sebagian besar warga Halmahera Utara, berprofesi sebagai petani kelapa.

Di mana ia dan petani lainnya, menggantungkan hidup dari hasil menjual kopra.

"Mau bagaimana lagi, kerjaan kami disini ya seperti ini, meski harga kopra turun, tapi harga kebutuhan justru naik, "keluhnya. (*)