Piala Dunia Qatar 2022
Selain bagi FIFA, Apakah Piala Dunia juga Jadi Ladang Cuan Negara Tuan Rumah? Ini yang Didapat Qatar
Untuk edisi tahun 2022, Piala Dunia digelar di Qatar; mencatatkan rekor tersendiri sebagai negara Arab pertama yang menjadi tuan rumah Piala Dunia.
Akan tetapi, ada banyak hal yang jauh lebih berarti daripada hanya sekadar uang.
Menjadi tuan rumah Piala Dunia adalah bagian dari proyeksi soft power.
Sisi lebih jauh dari sang negara tuan rumah akan tampak.
Bagaikan jendela, menjadi tuan rumah Piala Dunia membuat dunia internasional bisa melihat bagaimana infrastruktur baru menjadikannya tempat yang baik untuk berinvestasi atau berbisnis
Dan dalam jangka panjang, uang yang dihabiskan untuk menerima tamu, jika dikelola dengan benar, akan membangun kapasitas ekonomi negara tuan rumah Piala Dunia untuk berkembang.
Proyek jalan dan transportasi baru juga akan memberikan manfaat ekonomi selama bertahun-tahun setelah peluit akhir dibunyikan dan seremoni penutupan digelar di Piala Dunia.
Selain itu, event olahraga internasional berskala masif dapat menjembatani perbedaan masyarakat dan menyatukan orang melintasi perbatasan.
Misalnya, Olimpiade Musim Dingin 2018 menampilkan Korea Utara dan Korea Selatan memasuki stadion di bawah bendera yang sama.
Acara-acara ini juga mendorong anak-anak untuk berolahraga – yang nantinya akan memberi manfaat ekonomi bagi sistem perawatan kesehatan negara tuan rumah di kemudian hari.
Bagi negara tuan rumah, Piala Dunia juga berkisar tentang kebanggaan, prestise, kehormatan, dan publisitas, yang kesemuanya adalah lebih dari sekadar menghasilkan uang.
Sumber: Al Jazeera
(TribunTernate.com/Rizki A)