Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Gempa Bumi Turki Suriah

H+3 Gempa Bumi Turki dan Suriah: Lebih dari 12.000 Korban Jiwa, Cuaca Dingin Ekstrem Terus Berlanjut

Setidaknya, lebih dari 12.000 orang dilaporkan meninggal dunia di Turki dan Suriah akibat gempa bumi yang terjadi Senin (6/2/2023) lalu.

AFP/OMAR HAJ KADOUR
Pemandangan dari udara ini menunjukkan penduduk mencari korban dan penyintas di tengah puing-puing bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di desa Besnia dekat Harim, di provinsi Idlib barat laut yang dikuasai pemberontak Suriah di perbatasan dengan Turki, pada 6 Februari 2022. 

- Petugas penyelamat dan penduduk bersorak sorai ketika satu keluarga diselamatkan dari puing-puing bangunan yang hancur di desa Bisnia Suriah pada hari Rabu.

Seorang pria, putra dan putrinya ditarik keluar dari bawah reruntuhan tempat mereka terjebak selama dua hari setelah bencana gempa bumi.

- Mengunjungi Kahramanmaraş, yang berada di episentrum gempa, Erdogan mengatakan pada hari pertama mereka mengalami beberapa masalah, tetapi kemudian pada hari kedua dan hari ketiga situasinya terkendali.

Erdogan berjanji pemerintah bertujuan untuk membangun perumahan dalam waktu satu tahun bagi mereka yang tidak memiliki rumah di 10 provinsi yang terkena dampak.

Mesut Hancer memegang tangan putrinya yang berusia 15 tahun, Irmak, yang meninggal dunia dalam gempa bumi di Kahramanmaras, dekat pusat gempa, sehari setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda tenggara negara itu, Selasa (7/2/2023) - Tim penyelamat di Turki dan Suriah menghadapi cuaca dingin, gempa susulan, dan bangunan yang runtuh, saat mereka menggali korban selamat yang terkubur oleh gempa bumi yang menewaskan lebih dari 5.000 orang. Beberapa kehancuran terparah terjadi di dekat pusat gempa antara Kahramanmaras dan Gaziantep, sebuah kota berpenduduk dua juta jiwa di mana seluruh blok sekarang menjadi reruntuhan di bawah salju yang menumpuk.
Mesut Hancer memegang tangan putrinya yang berusia 15 tahun, Irmak, yang meninggal dunia dalam gempa bumi di Kahramanmaras, dekat pusat gempa, sehari setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda tenggara negara itu, Selasa (7/2/2023) - Tim penyelamat di Turki dan Suriah menghadapi cuaca dingin, gempa susulan, dan bangunan yang runtuh, saat mereka menggali korban selamat yang terkubur oleh gempa bumi yang menewaskan lebih dari 5.000 orang. Beberapa kehancuran terparah terjadi di dekat pusat gempa antara Kahramanmaras dan Gaziantep, sebuah kota berpenduduk dua juta jiwa di mana seluruh blok sekarang menjadi reruntuhan di bawah salju yang menumpuk. (Photo by Adem ALTAN / AFP)

- Pemerintah Suriah telah menerima bantuan dari sejumlah negara Arab termasuk Mesir dan Irak, serta dari sekutu utamanya Rusia.

Rusia telah mengirim tim penyelamat dan mengerahkan pasukan di Suriah untuk bergabung dalam pekerjaan bantuan, termasuk di Aleppo.

- Suriah telah mengaktifkan mekanisme perlindungan sipil Uni Eropa, dua hari setelah gempa bumi, untuk meminta bantuan lebih lanjut dari blok 27 negara dan delapan negara lainnya yang menjadi bagian dari program tersebut.

Uni Eropa telah memobilisasi tim SAR untuk membantu Turki, sementara sistem satelit Copernicus di blok tersebut telah diaktifkan untuk menyediakan layanan pemetaan darurat.

Setidaknya 19 negara anggota telah menawarkan bantuan.

- Cuaca dingin terus diperkirakan terjadi di wilayah Turki dan Suriah dengan suhu minimum dan maksimum untuk Kahramanmaraş hari ini -6C dan 1C, dan untuk Gaziantep antara -5C dan 1C. 

Diyarbakır diperkirakan akan terus turun salju, dengan suhu paling tinggi mencapai 2C.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Update Gempa Turki dan Suriah: Korban Meninggal Dunia 12.000 Jiwa

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved