Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Ledakan di Blitar

Update Ledakan di Blitar: Diduga dari 20 Kg Bahan Petasan, Masih Ada Bagian Tubuh yang Ditemukan

Tiga hari pasca ledakan di Desa Karangbendo, Ponggok, Blitar, Jawa Timur, petugas berwenang masih menemukan potongan tubuh manusia.

|
TribunJatim.com
Kondisi satu rumah warga Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, yang diduga menjadi sumber ledakan, rata dengan tanah, Minggu (19/2/2023) malam. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar masih mencari dua orang yang diduga tertimbun reruntuhan bangunan akibat ledakan dahsyat yang terjadi di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Minggu (19/2/2023) malam. 

Terjadi 3 Kali Ledakan

Masih dikatakan Argowiyono, dari keterangan saksi, terjadi tiga kali ledakan di lokasi.

 Ledakan pertama berkekuatan besar, lalu disusul dua kali ledakan lagi berkekuatan kecil.

"Untuk jumlah bahan peledak masih prediksi, tidak bisa dipastikan. Tapi dengan melihat kondisi kerusakan tentunya cukup besar. Misalkan satu panci berisi 3-5 kilogram, berarti kali tiga kalinya," terangnya.

Terkait soal aktivitas perakitan petasan di lokasi, Argowiyono belum dapat memastikan.

Menurutnya, melihat titik ledakan, sesuai evaluasi dari Tim Penjinak Bom, ditemukan puntung rokok di lokasi.

Dari keterangan warga, tiga dari empat korban meninggal dunia memang diketahui sebagai perokok.

"Kemungkinan apakah di situ saat sedang melihat (penyimpanan bubuk bahan petasan) ada yang sedang merokok, sehingga terjadi efek ledakan. Karena jenis ledakannya low explosive, sehingga ketika terkena percikan mudah meledak," paparnya.

Kapolda Jatim Bakal Usut Tuntas Ledakan di Blitar

Kapolda Jawa Timur, Irjen Toni Harmanto, diketahui telah mengunjungi lokasi ledakan di Desa Karangbendo, Ponggok, Blitar, Jatim, Selasa (21/2/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Toni menjelaskan proses hukum yang sedang berjalan untuk kasus ledakan yang menewaskan empat orang tersebut. 

Ia mengatakan, sudah ada tiga korban yang berhasil diidentifikasi, yaitu Darman dan anaknya, Arifin dan Deni Widodo.

Lalu ada satu korban lagi yang masih dalam proses identifikasi, yakni Betrisia Neswa Roszi atau Wawa.

Dikutip dari TribunJatim.com, Toni juga mengatakan para korban bisa berpotensi menjadi pelaku.

Diduga ledakan terjadi karena adanya penyimpanan bahan petasan di dalam rumah.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved