Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Referendum di Uzbekistan: Aktifnya Partisipasi Masyarakat dan Aspek yang Berubah di Kebijakan Daerah

Dalam proses penyusunan rancangan Konstitusi baru dalam referendum ini, masyarakat Uzbekistan memberikan partisipasi yang aktif.

Istimewa via Kedutaan Besar Uzbekistan untuk RI
Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev 

Uzbekistan adalah negara terpadat di Asia Tengah dan pusat geografisnya.

Fitur-fitur ini menjadikannya sebagai trendsetter alami dan historis dari tren politik dan ekonomi di wilayah tersebut.

Memodernisasi ekonomi Uzbekistan dan meningkatkan keterbukaan politik akan memiliki arti yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik di Asia Tengah.

Jika berhasil, reformasinya juga bisa menjadikan Uzbekistan sebagai model yang positif bagi negara-negara mayoritas Muslim lainnya.

Pada tahun 2016, Presiden Shavkat Mirziyoyev menyatakan Asia Tengah sebagai prioritas utama kebijakan luar negeri Uzbekistan.

Dalam bagian pembukaan draf Konstitusi baru tercatat, "Keinginan Uzbekistan untuk memperkuat dan mengembangkan hubungan persahabatan dengan komunitas dunia, terutama dengan negara-negara tetangga, atas dasar kerja sama, saling mendukung, perdamaian dan harmoni."

Penting untuk dicatat pula bahwa pada Juni 2018, sekitar lima tahun lalu, Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi “Memperkuat kerja sama regional dan internasional untuk memastikan perdamaian, stabilitas, dan pembangunan berkelanjutan di kawasan Asia Tengah”.

Inisiatif untuk mengadopsi dokumen ini dikemukakan oleh Presiden Shavkat Mirziyoyev pada konferensi internasional Asia Tengah yang diadakan pada November 2017 di Kota Samarkand.

Untuk pertama kalinya sejak memperoleh kemerdekaan, negara-negara Asia Tengah telah mengukuhkan kemampuan mereka tidak hanya untuk mengambil tindakan bersama demi menyelesaikan masalah-masalah regional yang umum, tetapi juga untuk memastikan kesejahteraan dan kemakmuran warga negaranya.

Di Asia Tengah telah terbentuk lingkungan yang menguntungkan, yang berkontribusi pada pertumbuhan perdagangan mutual.

Uzbekistan telah mulai menciptakan zona perdagangan-ekonomi perbatasan dengan hampir semua negara di kawasan itu.

Berkat hal ini, selama lima tahun terakhir, sirkulasi komoditi intra-regional meningkat dua kali lipat, dan total PDB negara-negara di kawasan ini meningkat sebesar 75 miliar dollar AS menjadi lebih dari 358 miliar dollar AS (pada tahun 1991, angka ini bernilai sekitar 46 miliar dollar AS).

Jelas bahwa reformasi di Uzbekistan dan kebijakan regionalnya yang baru berkontribusi pada percepatan yang serius atas pembangunan ekonomi negara-negara Asia Tengah.

Selain itu, konsolidasi tersebut memungkinkan negara-negara di kawasan untuk meningkatkan perannya sebagai subjek sistem hubungan internasional, serta kemampuan untuk bertanggung jawab atas keamanan kawasan.

Masyarakat internasional mengakui bahwa hanya Asia Tengah yang stabil, berkembang secara dinamis, dan makmur yang dapat menjadi mitra yang menarik, konstruktif, dan berjangka panjang.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved