Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Viral Pengobatan Alternatif Ida Dayak Sembuhkan Tulang Bengkok, Ketua IDI Beri Tanggapan

Baru-baru ini, sebuah layanan pengobatan alternatif yang dilakukan oleh Ida Dayak tengah menjadi perbincangan masyarakat.

TikTok/idadayak7
Wanita yang disebut-sebut sebagai ahli pengobatan alternatif, Ida Dayak 

TRIBUNTERNATE.COM - Baru-baru ini, sebuah layanan pengobatan alternatif yang dilakukan oleh Ida Dayak tengah menjadi perbincangan masyarakat.

Pengobatan Ida Dayak ramai di media sosial, khususnya di platform TikTok.

Ida Dayak menjadi sorotan lantaran metode pengobatannya yang terbilang ajaib dan tak biasa.

Pengobatan alternatif Ida Dayak yang tengah disorot ini pun mendapat tanggapan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Diketahui, Ida Dayak adalah wanita kelahiran Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Ia dikenal sebagai 'perempuan sakti' oleh warganet karena kemampuannya dalam mengobati pasien.

Saat menjalankan ritual pengobatan alternatif, Ida Dayak tidak membutuhkan banyak alat untuk melakukan pengobatan.

Ia hanya menggunakan minyak berwarna merah yang menurut informasinya adalah minyak asli dari Suku Dayak, yakni minyak bintang.

Ida Dayak disebut memiliki kemampuan dalam menyembuhkan berbagai keluhan atau penyakit, seperti stroke. 

Tidak hanya itu, dia juga bisa meluruskan tulang yang bengkok, keseleo, dan salah urat.

Terkait hal ini, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Adib Khumaidi, Sp.OT pun menguraikan tanggapannya.

Baca juga: Pengesahan Perppu Cipta Kerja: BEM UI Gelar Demo Penolakan, Pengamat Sentil Akrobat Hukum DPR RI

Baca juga: Kisah Pilu Rani: Setahun Lebih Putus Kontak, Orangtuanya ternyata Jadi Korban Pembunuhan Mbah Slamet

Baca juga: Viral Anggota DPR Sambat Susah Minta Sarung, Sebut Pertamina Kebakaran karena Kurang Sedekah

Wanita yang disebut-sebut sebagai ahli pengobatan alternatif, Ida Dayak
Wanita yang disebut-sebut sebagai ahli pengobatan alternatif, Ida Dayak (TikTok/idadayak7)

Pengobatan alternatif paling sering ditemukan sebagai upaya terakhir yang dilakukan pasien untuk mencari kesembuhan.

"Karena harapan yang besar, dan ekspektasi luar biasa dan kita tidak bisa menafikan itu, karena satu sisi kelompok yang dateng mungkin ada yang pernah berobat kan merasa tidak ada harapan akhirnya berobat ke sana," ungkapnya dalam acara diskusi di Kantor IDI, Jakarta Pusat, Selasa (4/4/2023).

Di sisi lain, ada pula pasien yang mendambakan hasil instan akan mencari pengobatan alternatif. 

Karena tidak memakan proses panjang dan minim rasa sakit, serta biaya yang murah.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved