Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Halmahera Selatan

Kades Sangapati Halmahera Selatan Ngaku Potong BLT 2022: Per Orang Rp 100 Ribu

Pemerintah Desa (Pemdes) Sangapati, Kecamatan Pulau Makian, Halmahera Selatan, diduga memotong BLT tahap akhir tahun 2022

Penulis: Nurhidayat Hi Gani | Editor: Mufrid Tawary
Tribunnews.com
Ilustrasi pemotongan bantuan sosial. 

TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Pemerintah Desa (Pemdes) Sangapati, Kecamatan Pulau Makian, Halmahera Selatan, diduga memotong BLT tahap akhir tahun 2022.

Informasi yang diperoleh TribunTernate.com, nilai uang BTL yang dipotong Pemdes Sangapati mencapai Rp 200 ribu per orang.

Alhasil, para penerima bantuan yang bersumber dari Dana Desa itu, hanya membawa pulang Rp 700 ribu dari total Rp 900 ribu.

Kepala Desa (Kades) Sangapati Muhammad Hi Mustafa ketika dikonfirmasi mengaku hanya Rp 100 ribu yang dipotong saat penyaluran BLT tahap akhir tahun 2022.

Menurutnya, pemotongan tersebut sudah disepakati bersama dengan para penerima manfaat BLT, karena digunakan untuk sumbangan duka dan bantuan kepada warga Sangapati yang sakit.

“Itu kesepakatan bersama dengan penerima (BLT) semua, karena ini untuk meringankan keluarga orang meninggal dan sakit,” katanya, Jumat (12/5/2023).

Baca juga: KPU Halmahera Selatan Nyatakan Berkas Bacaleg dari lima Parpol Lengkap

Dia menyebut, penerima manfaat BLT di Desa Sangapati untuk tahun 2022 sebanyak 70 orang. Hanya saja, tidak semua penerima BLT terebut dilakukan pemotongan.

“Saat itu di Sangapati yang meninggal itu hampir 10 orang, akhirnya kitorang (Pemdes) ambil langkah. Tapi kalau dorang (mereka penerima) BLT tidak mau (sumbang) tidak apa-apa, karena ini kitorang bantu orang,”jelasnya.

“Jadi saya bilang ke dorang ini hanya untuk kitorang beramal, karena bantu orang,” sambung Muhammad.

Meski begitu, Kades Sangapati dua periode itu menyatakan kalau dirinya tidak tahu pasti terkait dugaan pemotongan BLT per orang Rp 200 ribu.

Karena ketika proses penyaluran BLT 2022 tahap akhir, ada penerima yang tidak datang ambil langsung sehingga diantar perangkat desa.

“Jadi ini torang tara paksakan pemotongan, tapi kalau pemotongan lebih dari itu saya mohon maaf tidak tahu. Karena ada yang datang dan tidak datang sehingga diantar,” tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved