Pemilu 2024 Makin Dekat, Jokowi Diharapkan Bisa Bersikap Netral: Tidak Grasa-grusu Siapkan Pengganti
Seperti diketahui, sebelumnya Jokowi terlihat hadir dalam pengumuman Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden yang diusung PDIP.
TRIBUNTERNATE.COM - Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah semakin dekat, sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun menjadi sorotan.
Orang nomor satu RI itu diharapkan bisa bersikap netral dalam menyambut Pemilu 2024.
Harapan ini disampaikan oleh Analis Politik sekaligus CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago.
Memang, Jokowi selain menjadi presiden RI, tetapi juga menjabat sebagai petugas partai PDI-Perjuangan.
Namun, ayahanda Kaesang Pangarep itu diharapkan tidak ikut cawe-cawe terlalu jauh untuk mempersiapkan sosok penggantinya.
Dikatakan Pangi, bukan Jokowi, tapi rakyatlah yang menentukan nanti siapa yang menjadi pengganti Jokowi.
Menurut Pangi, itu adalah cara untuk merawat demokrasi Indonesia.
"Cara merawat demokrasi adalah dengan cara bagaimana Presiden Jokowi netral, bagaimana Jokowi berpikir keras untuk menyukseskan pemilu 2024, tidak cawe-cawe, tidak grasak-grusukan menyiapkan dan menyukseskan presiden penganti beliau," kata Pangi yang disampaikan secara tertulis kepada Tribunnews.com, Rabu (17/5/2023).
Seperti diketahui, sebelumnya Jokowi terlihat hadir dalam pengumuman Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden yang diusung PDIP.
Beberapa kode juga pernah disampaikan Jokowi, termasuk soal sosok pria berambut putih yang dirasa cocok untuk menjadi Presiden Indonesia selanjutnya.
Sontak banyak publik yang menduga sosok itu merupakan visualisasi Ganjar Pranowo yang berambut putih.
Seberapa kuat pengaruh Jokowi terhadap kandidat Presiden RI?
Berdasarkan data Voxpol Center Research and Consulting pada November 2022, menurut Pangi, pengaruh dukungan politik Jokowi terhadap kandidat tertentu, terbilang rendah.
"Data menunjukkan hanya 25 persen pemilih yang mengaku pilihan politiknya terpengaruh oleh arah dukungan yang diberikan oleh Presiden Jokowi, sisanya mayoritas publik 65,7 persen tidak terpengaruh capres dukungan Jokowi terhadap keputusan rakyat dalam memilih, sedangkan dan 9,3 persen tidak menjawab."
"Itu artinya, arah dukungan (endorse) presiden Jokowi tidak memberikan pengaruh yang cukup kuat untuk mengiring pemilih kepada kandidat tertentu," ujar Pangi.
Warga Boyolali Masih Ingat Ketemu Jokowi saat KKN UGM, padahal Sudah 40 Tahun Berlalu |
![]() |
---|
Rismon Sianipar Diusir Kasmudjo Mantan Dosen Jokowi di UGM, Kondisi Kesehatan Eks PA Dipertanyakan |
![]() |
---|
Hasil 100 Hari Kepemimpinan Sherly Laos - Sarbin Sehe Dikoreksi Fraksi PDIP Maluku Utara |
![]() |
---|
4 Fakta Menarik Laga Persis Solo vs Malut United yang Ditonton Presiden ke 7 Indonesia Joko Widodo |
![]() |
---|
Dua Pengurus PDIP Halmahera Timur Langgar Kode Etik, Abd Gafar: Akan Disampaikan ke DPD dan DPP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.