Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

UMKM Ibu Gan, Produksi Beragam Oleh-oleh Khas Ternate dari Dapur Rumah

UMKM Ibu Gan atau aslinya ibu Ganima Assagaf, di mana produksi beragam oleh-oleh khas Kota Ternate dari dapur rumah

Tribunternate.com/Iga Almira Rugaya Assagaf
KULINER: Ibu Ganima Assagaf, seorang pelaku UMKM yang memproduksi olahan/makanan khas daerah Kota Ternate, Rabu (2023). 

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Ibu Ganima Assagaf, adalah satu dari ribuan UMKM yang ada di Kota Ternate.

Tim TribunTernate.com berkesempatan, untuk mengunjungi kediamannya atau Ibu Gan Home Industry.

Tepatnya di Kelurahan Salahuddin, Kecamatan Kota Ternate Tengah, Kota Ternate, Selasa (6/6/2023).

Diketahui, iIbu Ganima membuka dan mengolah, usaha oleh-oleh khas Ternate seorang diri.

Baca juga: Pemprov Maluku Utara Siap Bayar Hutang Farmasi RSUD CB Ternate, Asalkan Penuhi Syarat Ini

Ibu rumah tangga ini awalnya memutuskan untuk mulai berdagang, tepatnya pada 2016, dengan produknya saat itu, kue Cispy Kacang.

Mulai dengan menitipkan kue kering berbahan dasar kacang tersebut, ke salah satu mini market di Kota Ternate.

Dengan brand seadanya, ibu Ganima eksis dengan produk andalannya kala itu.

Walau memang tak cukup banyak menghasilkan pundi-pundi rupiah, mengingat jumlah produksi yang kecil.

"Jadi waktu itu cuma dititip saja seadanya ke toko selecta, tidak banyak juga, "katanya.

Produk dagang oleh-oleh khas Ternate brand Ibu Gan
Produk dagang oleh-oleh khas Ternate brand Ibu Gan, ada Biskuit Kenari, Tuna Rica-rica, Abon Tuna, dan Sambal Ikan Asin.

Rutin berdagang Cispy Kacang, ibu Ganima akhirnya memperluas pasar.

Dengan menitipkan dagangannya ke salah satu swalayan, khusus oleh-oleh khas Ternate, Tara No Ate.

Hal itu ia lakukan karena ajakan seorang teman, sekitar tahun 2018 lalu.

Ibu Ganima memutuskan menciptakan brand dagangannya sendiri, dengan nama 'Ibu Gan', yang berasal dari sapaan akrab teman untuk dirinya.

"Saya harus punya nama dagang, jadi saya pilih nama Ibu Gan, karena memang saya biasanya dipanggil seperti itu."

"Saya pakai nama yang memang, orang-orang sudah tahu kalau itu saya, "sambungnya.

Dari sinilah, ibu Ganima memperluas jenis usaha dagangnya, yang awalnya kue kering, menjadi beragam namun tetap 'khas' Kota Ternate.

Mulai dari kue cispy kacang, biskuit kenari, ragam olahan ikan seperti sambal ikan asin, tuna rica-rica dan abon tuna.

Lalu cemilan lain seperti kue bubur gula merah, dan kue bilolo, diproduksi sendiri oleh ibu Ganima dari dapur rumahnya, tanpa tambahan pekerja.

Namun hal tersebut tak mudah. Walaupun mantap produksi sendiri, kata ibu Ganima.

Sempat kesulitan dengan persyaratan-persyaratan, menjadi seorang UMKM yang memiliki brand sendiri.

Menitipkan dagangannya ke Tara No Ate adalah awal, bagi ibu Ganima menjadi seorang pelaku UMKM.

Mengharuskan dirinya memiliki kelengkapan persyaratan dagang, seperti P-IRT, NIB, Halal, NPWP dan lain sebagainya.

Walaupun gratis, ibu Ganima mengaku awalnya sulit mengurus surat-surat tersebut.

Lantaran proses yang panjang dan rumit, serta keterbatasan kemampuan ber internet.

"NPWP sampai sekarang masih proses, karena saya yang kurang paham dengan proses pengurusan secara online" Kata Ibu Gan.

Selain kesulitan mengurus surat-surat untuk berdagang, ibu Ganima mengaku juga terbatas pada proses produksi.

Produk andalan ibu Ganima sekarang adalah biskuit kenari yang ia produksi setiap harinya, dengan alat-alat rumahan.

Membuatnya terpaksa produksi dalam jumlah kecil, namun harus dilakukannya setiap hari, agar memenuhi pasokan untuk disuplai ke Toko Swalayan Tara No Ate.

"Setiap satu bulan butuh sekitar 120an bungkus biskuit kenari, tapi karena setiap produksi tidak bisa banyak, terpaksa harus bikin biskuit setiap hari"

"Akhirnya dagang saya yang lain jadi kewalahan"

Hal itu lantas menjadi harapan ibu Ganima, agar kedepan mendapat lebih memadai alat-alat untuk menunjang proses produksinya.

"Supaya tidak setiap hari saya bikin biskuit, waktunya bisa saya pakai untuk produksi dagang yang lain"

Hal ini juga sebagai jalan, agar ibu Ganima bisa lebih memperluas pasar, dengan tidak hanya menitip dagangan di Swalayan Tara No Ate.

Roti kenari buatan Ibu Gan
Roti kenari buatan Ibu Gan

"Karena keterbatasan produksi, saya tidak bisa jual di tempat lain"

"Semua produksi untuk di Tara No Ate saja, saya tidak bisa produksi dalam jumlah besar"

Saat ini, ibu Ganima tetap aktif memproduksi sendiri dagangannya, terkhusus produk andalannya Biskuit Kenari.

Walau dengan alat-alat sederhana, demi memenuhi kebutuhan Tara No Ate.

Serta juga aktif sebagai pelaku UMKM, dengan mengikuti beragam pelatihan-pelatihan online maupun offline.

Baca juga: Bak Primadona, Banyak Parpol Ingin Meminang Iskandar Idrus, Termasuk Demokrat Maluku Utara

Dan tengah dalam seleksi untuk menjadi UMKM binaan, Bank Indonesia atau Serumbi.

Tribunners, produk oleh-oleh khas Ternate produksi Ibu Gan Home Industry, bisa didapatkan di Swalayan Tara No Ate.

Tepatnya di Jalan Pahlawan Revolusi, Kelurahan Gamalama, Kecamatan Kota Ternate Tengah, Kota Ternate. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved