Kelapa Bido di Morotai Bisa Diperjualbelikan, Tapi Tidak Dalam Jumlah Banyak
Kelapa Bido yang merupakan kelapa asli Pulau Morotai bisa diperjualbelikan, tapi tidak dalam jumlah banyak
Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Munawir Taoeda
TRIBUNTERNATE.COM, MOROTAI - Kepala Desa Bido, Emil Tajibu mengaku baru kali pertama.
Ada warganya menjual kelapa terpendek di dunia itu, dengan jumlah cukup banyak.
"Sekarang transaksi sering terjadi dalam jumlah kecil, hampir tiap hari terjadi."
"Sedangkan transaksi dalam jumlah besar, baru kali ini terjadi, "katanya, Kamis (22/6/2023).
Baca juga: Polisi Serahkan Ribuan Kelapa Bido Ke Dinas Pertanian Pulau Morotai
Dengan kejadian ini, ia berjanji bakal melakukan pertemuan dengan seluruh warga.
Untuk mensosialisasikan Peraturan Daerah (Perda), tentang Kelapa Bido.
Dan akan menindak tegas, warganya yang mejual dengan jumlah besar.
"Saya akan buat pertemuan dan sosialisasi Perda, sehingga warga tidak lagi jual dengan jumlah banyak, "tegasnya.
Menurutnya, pembelian jumlah besar tak akan dipermasalahkan.
Asalkan transaksi tersebut, masih dilakukan di Pulau Morotai.
Kalaupun pembeli dari luar Pulau Morotai, yang berkeinginan membeli Kelapa Bido.
Harus berkoordinasi dengan pemerintah setempat, dalam hal ini Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.
"Ini kan sudah masuk Pohon Induk Terpilih (PIT), terus kalau beli dengan jumlah banyak."
Untuk bawah keluar Morotai, pembelian harus berkoordinasi dengan instansi terkait, "ujarnya.
Lanjutnya, sekitar 6.000 buah Kelapa Bido yang dibeli sebelumnya, sudah diamankan pihak berwajib.
| Fakta-fakta Kebakaran Gedung Muzdalifah Asrama Haji Ternate: Kronologi Paspor Jemaah Nyaris Terbakar |
|
|---|
| Cek Harga dan Buyback Emas di Pegadaian Terbaru, Selasa 18 November 2025: Galeri 24, Antam, UBS |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Gedung Muzdalifah Asrama Haji Ternate Terbakar, 45 Paspor Jemaah Nyaris Hangus |
|
|---|
| Dari Puskesmas ke Direktur: Jejak Karier dr. Ali Akbar Memimpin RS Islam Muhammadiyah Malut |
|
|---|
| Harga dan Buyback Emas Antam, Selasa 18 November 2025 Turun Rp 29 Ribu per Gram |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/ternate/foto/bank/originals/desa-bido.jpg)