Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Statusnya ASN Aktif, tapi Ibu di Bengkulu Ini Tega Jual Putri Kandung Sendiri ke Pria Hidung Belang

Dari hasil menjadi muncikari anaknya sendiri tersebut, TI mendapatkan uang hingga Rp5 juta per bulan.

Istimewa via Tribunnews.com
ILUSTRASI - Seorang ibu di Bengkulu Selatan, Bengkulu berinisial TI (42) tega menjual anaknya sendiri ke pria hidung belang. 

TRIBUNTERNATE.COM - Kasus anak dijual oleh orangtua sendiri terjadi di Provinsi Bengkulu.

Seorang ibu di Bengkulu Selatan, Bengkulu berinisial TI (42) tega menjual anaknya sendiri ke pria hidung belang.

TI sendiri diketahui masih berstatus aparatur sipil negara (ASN) aktif di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Selatan.

Adapun sang anak yang menjadi korban diketahui berinisial IT dan masih berusia 22 tahun.

Dari hasil menjadi muncikari anaknya sendiri tersebut, TI mendapatkan uang hingga Rp5 juta per bulan.

"Kalau keterangan dari hasil pemeriksaan, lebih kurang pelaku dapat menghasilkan uang dari menjual korban dalam waktu per bulan diangka Rp5 juta," ujar Kasi Humas Polres Bengkulu Selatan AKP Sarmadi, Kamis (22/6/2023).

Setiap transaksi, korban akan mendapatkan pembayaran dengan sekali kencan Rp250 ribu sampai Rp300 ribu.

"Kalau pasaran korban dijual kisaran di angka Rp250 ribu sampai dengan Rp300 ribu," jelas Sarmadi.

Pelaku menawarkan korban tidak menggunakan aplikasi khusus. Namun hanya menggunakan akun media sosial pribadi.

"Kalau pengakuan pelaku dia menawarkan korban hanya lewat medsos pribadi. Tidak menggunakan aplikasi khusus," kata Sarmadi.

Baca juga: Politisi Partai Nasdem Diduga Lakukan Pelecehan Verbal, Dilaporkan Rekan Separtai ke MKD

Baca juga: Guru Ngaji Lecehkan 17 Murid Laki-laki, MUI Garut: Itu Ustaz Abal-abal, Tak Punya Sanad Keilmuan

Baca juga: Diterpa Isu Selingkuh, Neymar Jr Minta Maaf pada Kekasihnya yang Saat Ini Tengah Hamil

Selain melayani pria dari sang ibu, korban juga biasa melayani tamu atau konsumen sendiri.

Sebab, korban sehari-hari juga bekerja sebagai Lady Companion (LC) atau pemandu lagu di salah satu tempat hiburan malam di Bengkulu Selatan. 

"Ada juga korban memang diajak langsung pleh pria karena dia sehari-hari bekerja sebagai pemandu lagi atau lady companion. Dan juga, setiap penghasilan tersebut wajib disetorkan atau diberikan kepada pelaku yang merupakan ibu kandung korban," jelas Sarmadi.

Setiap kali korban melayani pria, lebih banyak dilakukan di rumah pribadi.

Namun ada juga yang mengajaknya ke penginapan atau hotel.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved