4 Kerangka Bayi Ditemukan di Purwokerto: Diduga Hasil Hubungan Inses Anak dan Ayah, Lalu Diaborsi
Polisi juga tengah melakukan pencarian terhadap ayah dari E, yang saat ini masih belum diketahui keberadaanya pasca-penemuan 4 kerangka bayi itu.
TRIBUNTERNATE.COM - Temuan empat kerangka bayi di sebuah lahan, RT 1/RW 4 Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, menggegerkan warga setempat.
Diduga kuat, bayi-bayi itu adalah korban aborsi.
Selain itu, polisi .menemukan jejak hubungan inses (hubungan seksual sedarah) antara ayah dan putri kandung, dalam kasus penemuan empat kerangka bayi tersebut.
Dalam perkara ini, polisi telah menangkap terduga ibu kandung dari 4 kerangka bayi yang ditemukan di lahan tersebut.
Ibu kandung 4 kerangka bayi itu berinisial E (25).
Diduga, E menjalin hubungan sedarah (inses) dengan ayah kandungnya yang kini menghilang.
E diamankan pada Jumat (23/6/2023) pukul 01.00 WIB dini hari di rumah keluarganya di Kecamatan Patikraja, Banyumas.
Adapun E saat ini masih berstatus sebagai saksi dan masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut.
"Dia masih posisi shock karena kejadian viral ini kemudian diketahui oleh warga, jadi kondisi psikologinya sedikit terguncang," ujar Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi kepada Tribunmuria.com, Sabtu (24/6/2023).
Baca juga: Kontroversi Pondok Pesantren Al Zaytun, Mahfud MD Temukan 3 Masalah Utama, termasuk Unsur Pidana
Baca juga: Kabar Gaji PNS Naik, Ini Prediksi Besaran Tukin Menurut Kepangkatan Jika Single Salary Diterapkan
Baca juga: 4 Fakta Kasus Inses Anak Setubuhi Ibu Kandung di Bukittinggi: Si Anak Alami Kerusakan Otak
Terduga ibu pemilik kerangka menjalani pemeriksaan secara psikologi sekaligus DNA untuk memastikan hubungannya dengan kerangka bayi.
Kastreskrim mengatakan terduga E diketahui sudah sejak 2012 sudah pernah mengandung.
Polisi juga tengah melakukan pencarian terhadap ayah dari E, yang saat ini masih belum diketahui keberadaanya pasca-penemuan kerangka-kerangka bayi itu.
"Apakah ini saudari E bertindak sendiri atau ada desakan dari orang lain, dan sampai sejauh ini belum ada penetapan tersangka."
"Namun ada pengakuan dari saudari E yang akan kami cocokkan secara ilmiah," terangnya.

E pernah melahirkan, bayinya diadopsi warga Semarang
Sementara itu menurut pengakuan warga setempat, yaitu T (35) mengatakan bahwa terduga E (25) dikenal pribadi yang terbuka dan sering ikut kumpulan masyarakat.
"Sering bantu-bantu masuk, kadang main-main sama anak-anak kecil di sini pernah main sama anak saya juga. Orangnya bergaul, belanja biasa, pulang kayak biasa saja," ungkapnya.
Perilaku E berubah setelah adanya penemuan kerangka bayi dan langsung tidak dapat ditemui.
Warga di Kelurahan Tanjung sudah tidak bisa menutupi fakta apabila E pernah melahirkan pada 12 tahun lalu.
"Itu hasil hubungan sama bapak kandungnya, 12 tahun lalu."
"Makanya sempat diusir sama warga sehingga ibu E sempat pindah-pindah kontrakan," jelasnya.
Ia mengatakan hasil hubungan terlarang antara E dengan bapak kandungnya itu lalu diadopsi oleh warga Semarang.
Menurut warga, anak pertama yang lahir dan besar itu diadopsi orang Semarang yang saat ini sudah kelas 5 SD.
Pihaknya menjelaskan, warga melihat dalam waktu yang belum lama ini E sempat terlihat gemuk.
"'Belum terlalu lama, gemuk banget badannya."
"Terus setelah itu kurus lagi, cuma saya juga tidak terlalu yakin itu hamil apa tidak," jelasnya.
E biasa bersama dengan ayah kandungnya di sebuah gubuk yang berdiri di lahan milik Tomo (47).
Bapak dan anak perempuan tinggal di gubuk
Sebelumnya diberitakan, Satreskrim Polresta Banyumas kembali melakukan penggalian di lokasi penemuan dugaan kerangka bayi korban aborsi di RT 1 RW 4 Kelurahan Tanjung, Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Kamis (22/6/2023).
Penggalian dilakukan di TKP yang sama tempat ditemukannya kerangka bayi pertama, pada Kamis (15/6/2023), pekan lalu.
Namun saat ini, polisi masih belum mengungkap hasil olah TKP tersebut.
Ketua RT 1 RW 4 Kelurahan Tanjung, Purwokerto Selatan, Saryono menceritakan saat ini lokasi temuan kerangka bayi diduga hasil aborsi memang lahan kosong.
Namun sebelumnya, pernah berdiri sebuah gubuk di lahan itu.
Gubuk itu dulu dihuni oleh dua orang, yaitu seorang ayah dan anak perempuannya.
Ia mengatakan bapak dan anak perempuan itu menempati gubuk tersebut atas seijin pemilik tanah.
"Tanah kosong dari dulu, sebelumnya ada gubuk biasa yang ditinggali."
"Pada saat itu gubuknya ditinggali oleh bapak dan anak perempuan," jelasnya tanpa menyebut identitas penghuni gubuk itu, kepada Tribunmuria.com, Kamis (22/6/2023).
Saryono mengatakan, tidak ada hal yang mencurigakan dengan aktivitas keluarga tersebut.
"Mereka tinggal berdua saja, dan tertutup. Tapi mereka warga asli Purwokerto. Tapi memang tidak ada istrinya, hanya berdua saja. Lalu pada awal 2023, mereka tak lagi di gubuk itu, tapi pindahnya masih di satu kelurahan," terangnya.
Seperti diberitakan, polisi kembali menemukan tiga diduga kerangka bayi di kebun pinggir sungai, Kelurahan Tanjung RT 1 RW 4, Kecamatan Purwokerto Selatan, Rabu (21/6/2023).
Kerangka pertama ditemukan pertama kali pada Kamis (15/6/2023) lalu sehingga total ada 4 kerangka.
"Kita masih melakukan pendalaman kasus ini," tandas Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi.
Artikel ini telah tayang di Tribunmuria.com dengan judul Fakta Temuan 4 Kerangka Bayi di Purwokerto, Jejak Inses Bapak dan Putri Kandung, 1 Orang Ditangkap
Bayi Perempuan yang Ditemukan di Danau Tolire Dirawat Kapolres Ternate |
![]() |
---|
Fakta-fakta Penemuan Bayi di Ternate: Ditinggalkan di Warung Danau Tolire Kecil |
![]() |
---|
BREAKING NEWS : Penemuan Bayi Perempuan Gegerkan Warga Kelurahan Takome Ternate |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Warga Ternate Temukan Bayi Laki-laki di Kali Mati |
![]() |
---|
Geger Warga Desa Maitara Tidore Temukan Mayat Bayi Mengapung di Pantai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.