Diketapel Orangtua Murid hingga Buta, Guru Zaharman Mengaku Ikhlas dan Tak Ada Dendam
Menurut anak Zaharman, ayahnya itu bahkan tidak pernah berpikir sedikit pun untuk mengambil langkah hukum.
"Kalau luka jahitan taroklah bisa sembuh, patah bisa diobati, kalau mata? Kalau pelaku mau donor matanya tidak apa-apa," ungkapnya.
Baca juga: Ingin Terus Kritik Jokowi, Rocky Gerung: Saya Tetap Sopan, tapi dalam Politik, Sopan Bisa Munafik
Kondisi Zaharman Masih Sering Pusing
Sejak menjalani operasi beberapa waktu lalu sekarang ayahnya lagi proses pemulihan, kondisi matanya seperti itulah (buta) karena sarafnya sudah hancur.
"Sekarang ibaratnya pemulihan luka, kepalanya sedang pusing karena mata itu langsung ke otak syaraf," ujarnya.
Namun, proses pemulihan ini agak lama karena ayahnya mempunyai riwayat penyakit diabetes, jadi karena lukanya cukup parah kemungkinan proses pemulihannya cukup lama.
"Ayah ada diabetes, mungkin agak lama sembuh luka seperti ini dan sekarang masih di rawat di Ar Bunda, tapi kata dokternya besok sudah bisa pulang bila tidak ada halangan, Senin (7/8/2023) besok," ungkapnya.
Keluarga Pelaku Sudah Datang Berkunjung.
Mubdi mengungkapkan, keluarga pelaku sudah datang berkunjung, keluarganya itu kebetulan kenal karena pernah menjadi murid ayahnya.
"Jenguk (keluarga pelaku) tidak ada maksud apa-apa karena dia itu pernah murid ayah, ibaratnya sudah kenal lama juga," ungkapnya.
Dia mengungkapkan pihak keluarganya itu mengaku murni menjenguk dan dia datang seorang diri ke rumah sakit.
"Datang hanya menyampaikan bela sungkawa, tidak ikut campur," ujarnya.
Rumah Zaharman dan rumah pelaku hanya berjarak 150 meter.
Mubdi juga menyebut bila rumah pelaku dengan sekolah hanya berjarak 500 meter.
Sedangkan rumah pelaku dengan rumah mereka (ayahnya) hanya berjarak 150 meter.
"Memang dekat sekolah. Kami hanya beda gang, masih satu dusun hanya beda gang saja, " tambahnya.
46 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Ternate, DP3A: Ini Harus Jadi Perhatian Serius |
![]() |
---|
Kasus Kekerasan di Maluku Utara per 2025 Capai 144, Mayoritas Korban Anak dan Perempuan |
![]() |
---|
Rektor Unkhair Ternate Dorong Kampus Inklusif dan Bebas Kekerasan |
![]() |
---|
Cerita Fitri, Pekerja Migran Asal Halmahera Selatan Selama Bekerja di Oman: Disika dan Tidak Digaji |
![]() |
---|
Hukuman 3 Anggota Satpol PP Pelaku Pemukulan Jurnalis Tribun Ternate Bertambah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.