Terkini Internasional
Update Kasus Tewasnya Joshi di Jepang: Janji Terakhir pada Ibunda, Rencana Pemulangan Jenazah
Ibunda mengungkap bahwa mendiang putrinya, Joshi Putri Cahyani, memiliki mimpi besar untuk membahagiakan sang nenek.
TRIBUNTERNATE.COM - Kematian tragis yang dialami oleh Joshi Putri Cahyani (23), WNI asal Padang Pariaman, Sumatera Barat, di Jepang meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya.
Joshi ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di sebuah kamar apartemen di Kota Maebashi, Perfektur Gunma, Jepang, Selasa (22/8/2023) sekitar pukul 16.30 waktu setempat.
Ia sempat dilaporkan hilang selama beberapa hari sebelum ditemukan tewas.
Kini, teka-teki pembunuhan terhadap Joshi Putri Cahyani mulai terungkap.
Terduga pelaku, bernama Keiichiro Kajimura (40), telah ditangkap oleh polisi pada Kamis (24/8/2023) atau dua hari setelah jenazah Joshi ditemukan.
Keiichiro Kajimura sendiri diduga merupakan kenalan Joshi.
Adapun pihak keluarga Joshi, dalam hal ini sang ibunda yang bernama Dasmawati (40), mengungkap janji terakhir anaknya sebelum hilang kontak dan ditemukan meninggal dunia.
Ia mengatakan dirinya sempat berkomunikasi dengannya Joshi, Kamis (17/8/2023) pagi.
Tak hanya dengan dirinya, Joshi juga berkomunikasi dengan Mak Cik atau bibinya yang di Jakarta dan neneknya di Padang Pariaman, Sumbar.
Lewat telepon, ujar Dasmawati, Joshi mengatakan bahwa ia memasuki masa libur sekolah selama satu bulan. Jadi ia ingin bekerja untuk mengisi waktu libur.
"Kami mendengar itu, tentu hanya mengiyakan dan memberinya semangat," jelas Dasmawati.
Sebelum menutup telepon, Joshi mengatakan pada neneknya akan mengirimi uang, Kamis (17/8/2023) siang (waktu Jepang) saat istirahat bekerja.
Janji tersebut memang ditepati Joshi, hanya saja, itu janji terakhir Joshi pada keluarganya.
Pasca telepon tersebut, Joshi tidak lagi bisa dihubungi. Bahkan ia tidak pulang lagi ke asrama sekolanya.
Lima hari setelah telepon tersebut, Joshi ditemukan pihak Kepolisian Jepang dalam kondisi tidak bernyawa di sebuah apartemen berjarak 3 km dari asrama sekolahnya.
"Padahal ia memiliki mimpi besar untuk membahagiakan neneknya, tapi belum kesampaian," terang Dasmawati.

Baca juga: Sempat Unggah Foto Mesra, Keiichiro Kajimura Bantah Tuduhan Bunuh Joshi, Postingannya Picu Spekulasi
Baca juga: Mayang Adik Vanessa Angel Tertawakan Upacara HUT RI, Pakar Hukum: Itu Melecehkan, Tak Bermoral
Ibu Ungkap Hubungan Joshi dan Pria Kenalannya
Hubungan Joshi Putri Cahyani, WNI yang ditemukan meninggal dunia di Jepang dan kenalannya diungkap sang ibu, Dasmawati.
Menurut Dasmawati, Joshi baru mengenal pria yang belakangan diketahui bernama Keiichiro Kajimura itu sepekan sebelum ia dinyatakan hilang dan tidak kembali ke asrama, Kamis (17/8/2023).
"Perkenalan Joshi dengan pria tersebut tidak berjalan bagus," terang Dasmawati.
Ia mengungkapkan, pasca berkenalan, Joshi pernah bercerita pada adik kandungnya bahwa ia mendapat ancaman dari pria tersebut.
Bahkan ancaman serupa juga diterima seorang guru tempat Joshi belajar melalui nomor telepon private, diduga dari pria yang sama.
Dasmawati menduga anaknya diculik sehingga tidak pulang lagi ke asrama.
"Saya menduga karena ada ancaman tersebut, Joshi diculik oleh pria itu," jelas Dasmawati yang saat dihubungi berada di Malaysia.
Dugaan itu diperkuat Dasmawati melalui pengakuan dari teman satu asrama Joshi, yang menyebut bahwa sewaktu tidak pulang Joshi sempat meneleponnya dan meminta tolong.
Hanya saja temannya tidak berani mengambil tindakan, karena masih baru berada di Jepang.
Dasmawati memperkirakan penculikan terjadi pada Kamis (17/8/2023) malam seusai Joshi sempat menelepon keluarganya untuk pergi bekerja, pagi hari.
Kemudian sampai keesokan harinya hingga jenazah Joshi ditemukan polisi (Selasa), ia tidak pernah kembali ke asrama sekolah.
"Saya sempat telfon pihak sekolah dan teman satu asramanya, mereka bilang Joshi tidak tahu keberadaannya," jelas Dasmawati.
Itulah sebabnya, ia melapor kepada pihak kepolisian melalui sejumlah teman Joshi di Jepang.
Laporan hilangnya Joshi baru diproses Senin (21/8/2023) dan jenazahnya diumumkan ketemu pada Selasa (22/8/2023).
Jenazahnya ditemukan di sebuah apartemen yang berjarak 3 km dari asramanya tinggal.
Setelah diusut polisi, apartemen tersebut ternyata ditempati pria yang diceritakan Joshi pada keluarganya.
Pria tersebut ternyata diketahui mantan residivis kasus pembunuhan tahun 2017.
Diberitakan sebelumnya, seorang WNI di Jepang hilang kontak dan ditemukan meninggal dunia di sebuah apartemen Kota Maebashi, Perfektur Gunma, Jepang, Selasa (22/8/2023) sekitar pukul 16.30 waktu setempat.
Menurut keterangan kepolisian Jepang, WNI tersebut berstatus pelajar yang datang ke Jepang pada April 2023.
Korban tinggal bersama dengan WNI lainnya yang belajar di sekolah bahasa di Maebashi.
Sebelum ditemukan meninggal, perempuan berusia 23 tahun itu diketahui keluar apartemen dan mengaku pergi jalan-jalan pada pertengahan Agustus 2023.
Namun setelah pergi, korban tak kunjung kembali dan kontaknya juga tak bisa dihubungi.
Setelah menerima laporan dari teman sekamarnya, pejabat sekolah berkonsultasi dengan polisi prefektur pada 22 Agustus 2023.
Ketika penyelidik mencari lokasi yang berhubungan dengan pelajar yang hilang, mereka menemukan mayatnya di sebuah apartemen.
Kabar meninggalnya WNI ini juga telah dikonfirmasi oleh Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha.
"Hingga saat ini, KBRI masih menunggu hasil otopsi dan identifikasi tersebut," kata dia dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Kamis (24/8/2023).
Pengakuan teman korban
Kabar meninggalnya WNI di Jepang juga di konfirmasi oleh seorang anggota Indonesian Community in Japan, Rosalia Bratanegara.
Rosalia Bratanegara mengatakan korban bernama Joshi Putri Cahyani, warga Aur Malintang Selatan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
"Joshi orang Padang Pariaman namun dia tinggal di Tanggerang bersama ayahnya," kata Rosalia Bratanegara, Kamis malam.
Ia menyebut Joshi datang ke Jepang sebagai pelajar di salah satu sekolah Bahasa Jepang di Gunma sejak april 2023.
Kemudian, ia meninggalkan asrama sekolah bahasanya sejak dua pekan lalu dan terakhir kali bisa dihubungi, Kamis (17/8/2023) pagi.
"Setahu saya terakhir Joshi dikabarkan bersama kenalannya orang Jepang, ia memiliki catatan kriminal kasus pembunuhan tahun 2017," jelas Rosalia.
Mengetahui Joshi pergi dengan orang tersebut, keluarga dan teman-temannya coba menghubungi Joshi.
Hanya saja upaya itu gagal, bahkan mereka juga menghubungi pihak sekolah LPK yang menerbangkan Joshi ke Jepang, tapi tetap tidak mendapat respons.
Sehingga, teman-teman Joshi melapor ke pihak kepolisian.
"Walau demikian, nasib berkata lain. Usaha kami untuk menemukan Joshi dalam keadaan sehat belum dikabulkan."
"Kepolisian Gunma mengkonfirmasi ke pihak sekolah bahwa jenazah wanita yang ditemukan adalah saudari Joshi Putri Cahyani," lanjutnya.
Joshi Putri Cahyani ditemukan meninggal di sebuah kamar apartemen berjarak 3 km dari asramanya.
Hingga saat ini jenazah Joshi masih ditangani pihak kepolisian.
"Pihak kepolisian ingin melakukan autopsi terlebih dahulu untuk memastikan penyebab dari kematian Joshi," terang Rosalia.
Rosalia berharap kematian Joshi bisa terungkap, supaya Joshi bisa mendapat keadilan.
Pelaku Ditangkap di Tokyo
Pria Jepang yang diduga menjadi pelaku pembunuhan WNI asal Kabupaten Padang Pariaman Sumbar, Joshi Putri Cahyani ditangkap di Kota Tokyo.
Diketahui, pria berusia 40 tahun itu tinggal di apartemen lokasi kejadian.
Ia ditangkap karena dicurigai meninggalkan jenazah seorang pelajar Indonesia berusia 23 tahun tersebut.
NKH melaporkan pada Kamis (24/8/2023), terduga tersangka bernama Keiichiro Kajimura (40), seorang pengangguran asal Maebashi.
Dia ditangkap atas temuan mayat pelajar Indonesia Joshi Putri Cahyani (23), (versi lain bernama Joshi dan Yoshi) yang ditemukan tewas di sebuah kamar di sebuah apartemen di Maebashi pada tanggal 22 Agustus.
Polisi mencari Keiichiro Kajimura yang tinggal di apartemen tersebut karena dia tidak dapat dihubungi setelah penemuan jenazah Joshi.
Kepolisian Jepang akhirnya menemukannya di Tokyo pada 24 Agustus.
Pemulangan Jenazah Joshi
Pihak keluarga berharap jenazah Joshi dipulangkan ke Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Wali Nagari III Koto Aur Malintang Selatan, Padang Pariaman, Sumbar Era Jaya.
"Keluarga ingin jenazahnya dimakamkan di Aur Malintang," terang Era Jaya.
Era Jaya membenarkan Joshi memiliki KTP yang beralamatkan di Korong Lancang, Nagari III Koto Aur Malintang Selatan, Padang Pariaman.
Joshi di Aur Malintang tinggal bersama neneknya sedangkan ibunya di Malaysia.
Sejak TK hingga SD, Joshi bersekolah di Aur Malintang, lalu Joshi melanjutkan SMP di Sungai Geringging dan SMA di Kota Padang.
Era Jaya menyebut Joshi baru empat bulan terakhir berangkat ke Jepang.
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Ibu Ungkap Janji Terakhir Joshi Putri Cahyani Sebelum Hilang Kontak dan Ditemukan Meninggal di Jepang
Jokowi Bertemu Joe Biden di AS, Bahas Konflik Israel-Palestina hingga Bahas Transisi Energi Bersih |
![]() |
---|
Mengenal Lebih Jauh Dementia, Gangguan Otak yang Tengah Dialami Aktor Hollywood Bruce Willis |
![]() |
---|
Israel Dituding Pakai Bom Fosfor Putih Saat Gempur Jalur Gaza, Simak Bahayanya pada Manusia |
![]() |
---|
Konflik Palestina vs Israel: Mengenal Hamas, Sekutunya, dan Motif Operasi Banjir Al-Aqsa Sabtu Lalu |
![]() |
---|
Konflik Hamas vs Israel Memanas, Para Warganet Diimbau Berhati-hati dengan Banyaknya Berita Palsu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.