Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pulau Taliabu

Angka Inflasi di Kabupaten Pulau Taliabu Capai 3,60 Persen

Per hari Rabu 15 November 2023 kemarin, angka inflasi mencapai 3,60 persen, naik dari 0 persen sekian

Penulis: Laode Havidl | Editor: Mufrid Tawary
Tribunternate.com
Aktivitas serta suasana di pasar rakyat Desa Wayo, Kecamatan Taliabu Barat. Di mana, harga cabai rawit, bawang putih dan bawang merah alami kenaikan, sebabkan angka inflasi meningkat. 

TRIBUNTERNATE.COM, TALIABU - Laju pertumbuhan inflasi di Kabupaten Pulau Taliabu, meningkat.

Per hari Rabu 15 November 2023 kemarin, angka inflasi mencapai 3,60 persen, naik dari 0 persen sekian beberapa waktu lalu.

Data Dinas Perindagkop dan UKM Pulau Taliabu, menunjukkan, inflasi diukur dari harga-harga barang yang mengalami kenaikan.

Misalnya, hingga sekarang cabe rawit di pasaran mencapai Rp 100 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp 80 ribu.

Sehingga presentase dari harga cabai rawit tersebut yakni 25,00 persen.

Kemudian harga bawang putih yang awalnya Rp 40 ribu, naik menjadi Rp 50 per kilogram, dengan presentase Inflasnya sebesar 25 persen.

Selain itu, untuk bawang merah dari harga Rp 30 ribu melonjak Rp 40 ribu per kilogram, presentase Inflasnya 14,29 persen.

Menurut Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Pulau Taliabu, Dince Muhdin bahwa, tiga pangan itu yang mahal belakangan ini.

Tak hanya tiga pangan itu yang dihitung, termasuk beberapa sembako lainnya.

"Jadi dari harga barang yang ada ini, terlihat inflasi yang terbaca itu 3,60 persen," ungkapnya, Kamis (16/11/2023).

Baca juga: Tingkatkan PAD, Dinas Lingkungan Hidup Pulau Taliabu Bakal Tarik Retribusi Sampah

Dince menjelaskan, setiap hari pihaknya melakukan pemantauan harga barang di pasar.

Karena itu, angka inflasi bisa saja terjadi dipengaruhi harga barang yang bisa saja naik maupun turun.

"Apabila ada harga yang turun, bisa Inflasnya juga turun," jelasnya.

Menurutnya, salah satu faktor harga mahal di Pulau Taliabu dipengaruhi harga dari daerah pemasok barang.

Kebanyakan, kebutuhan pangan dan sembako di pasok dari daerah Sulawesi Tengah.

"Karena mereka (Pedagang) bilang, kalau memang harga di Luwuk (Sulawesi Tengah) ndak naik, maka harganya di sini juga tidak naik," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved