Kepala BNNK Morotai Bicara Soal Pencapaian, Kasus Narkoba di Indonesia Tahun Ini Turun 1,73 Persen

TRIBUNTERNATE.COM, MOROTAI - Kepala BNNK Pulau Morotai, Fatahillah Syukur mengatakan.

Jumlah prevalensi penyalahgunaan Narkoba di Indonesia, berdasarkan survey Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) tahun 2023, mengalami penurunan.

"Secara keseluruhan, kasus Narkoba di Indonesia menurun, yakni 1,95 persen pada 2021 menjadi 1,73 persen pada 2023."

Baca juga: Berikut Capaian Kinerja BNNK Pulau Morotai Sepanjang Tahun 2023

"Atau turun dari 3,66 juta jiwa pada 2021, menjadi 3,33 juta jiwa pada 2023, "ungkapnya, Rabu (27/12/2023).

Menurutnya, penurunan jumlah kasus tak terlepas dari upaya BNN, untuk mencegah adanya peredaran dengan berbagai cara.

Baginya, karena ada program-program yang dijalankan, diantaranya, melalui program dan kegiatan pencegahan dan kegiatan pencegahan.

Hingga pemberantasan penyalahgunaan, dan Peredaran Narkoba dan Prekursor Narkotika (P4GN).

"Hal ini menjadi tugas BNN termasuk BNNK Pulau Morotai, untuk terus aktif melakukan upaya memutus mata rantai Supply dan demand, penyalahgunaan dan peredaran narkoba."

"Serta menekan angka prevalensi penyalahgunaan Narkoba di Morotai tahun ini, "ujarnya.

Meski demikian ia mengaku, itu semua khusus di Pulau Morotai, ada terbangunnya sinergitas antara BNN dengan stakeholder.

Berada di lingkup kerja instansi pemerintah, swasta, masyarakat dan lingkungan pendidikan.

Dibuktikan dengan pada tahun 2023 ini, lanjutnya, ada 120 orang penggiat anti narkoba telah dikukuhkan, setelah dilakukan pengembangan kapasitas melalui workshop.

Kebijakan ini juga kata dia, mendukung upaya BNN untuk tanggap terhadap wilayah rawan penyalahgunaan dan peredaran Narkoba.

Dengan menggerakkan seluruh elemen masyarakat baik kalangan pemerintah, dunia usaha di Pulau Morotai.