Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Bangunan Eks Kediaman Gubernur Irian Barat di Tidore Akan Direnovasi Tahun Ini

Jika tak ada aral melintang, bangunan eks kediaman Gubernur Irian Barat di Kota Tidore, Maluku Utara akan direnovasi tahun ini

Penulis: Faisal Amin | Editor: Munawir Taoeda
Tribunternate.com/ Faisal Amin
SEJARAH: Kondisi Bangunan Kantor Gubernur Irian Barat di Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara yang kondisinya memprihatinkan. 

TRIBUNTERNATE.COM, TIDORE - Jika tak ada aral melintang, Pemkot Tidore Kepulauan akan merehab bangunan bersejarah.

Yakni kediaman mantan Gubernur Provinsi Irian Barat, yang saat ini dalam kondisi memperihatinkan.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Tidore Kepulauan, Daud Muhammad, Kamis (11/1/2024).

Dikatakan, dilakukan setelah Pemkot Tidore Kepulauan melakukan pengalihan aset.

Baca juga: Pemerintah dan Kesultanan Tidore Dorong Pesona Budaya Jiko Akelamo Jadi Agenda Tahunan

Dari Keluarga Sultan Zainal Abidin Syah, yang merupakan Gubernur pertama Provinsi Irian Barat.

"Kemarin, proses pengalihan aset sudah diselesaikan oleh Dinas Perkim."

"Dan kita di Dinas Pariwisata, akan merehab dan mempercantiknya, "ungkapnya.

Menurutnya, setelah direhab, pihaknya akan melakukan Napak Tilas perjalanan perjuangan Provinsi Irian Barat.

Napak tilas akan dilakukan setelah beberapa insfratruktur lainya, seperti Perumahan Dinas Polisi selesai direhab.

"Kemarin sebelum saya jadi Kepala Dinas, saya sudah dengar informasi dari Papua."

"Kalau akan ada Napak Tilas sejarah, tapi harus ada Insfratrukturnya dulu, "jelasnya.

Lanjutnya, bahwa proses rehab bangunan akan dilakukan tahun ini juga.

Dengan anggaran sebesar Rp 1 Miliar, yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU).

"Kita sama-sama benahi, dan Kantor Gubernur (saat ini SMA Negeri Kota Tidore,red) jadi kewenangan provinsi."

"Perumahan Dinas Polisi jadi kewenangan Pemerintah Pusat, biar jalur itu kita jadikan jalur Irian Barat, "tuturnya.

Sejarah singkat Sultan Zainal Abidin Syah

Zainal Abidin Syah merupakan Sultan Tidore periode 1947-1967, ia mempunyai peranan penting di dalam sejarah perebutan Papua Barat.

Pada tanggal 17 Agustus 1956, Presiden Soekarno mengumumkan pembentukan Propinsi Perjuangan Irian Barat, dengan Ibu kota sementara di Soa-Sio Tidore.

Keputusan tersebut diambil Presiden Soekarno dengan alasan, Papua serta pulau-pulau sekitarnya merupakan wilayah kekuasaan Kesultanan Tidore sejak ratusan tahun lalu.

Diketahui, bangunan Kediaman gubernur irian Barat tersebut pertamakali oleh Sultan Tidore Zainal Abidin Syah, yang menjabat sebagai Gubernur Provinsi Perjuangan Irian Barat

Sultan Zainal Abidin Syah ditetapkan sebagai Gubernur sementara propinsi perjuangan Irian Barat pada tanggal 23 September 1956 di Soa-Sio Tidore (SK Presiden RI No. 142/ Tahun 1956, Tanggal 23 September 1956).

Selanjutnya sesuai SK Presiden RI No. 220/ Tahun 1961, Tanggal 4 Mei 1962, ia ditetapkan sebagai gubernur tetap Propinsi Irian Barat.

Baca juga: Pemerintah dan Kesultanan Tidore Dorong Pesona Budaya Jiko Akelamo Jadi Agenda Tahunan

Sebagai gubernur Sultan Zainal Abidin Syah diperbantukan pada Operasi Mandala di Makassar (TRIKORA) Perjuangan Pembebasan Irian Barat.

Sultan Zainal Abidin Syah memegang jabatan gubernur Irian Barat sampai tahun 1961.

Selanjutnya beliau menetap di Ambon hingga wafat pada tanggal 4 Juli 1967 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kapahaha Ambon. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved