Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Halmahera Selatan

Pembangunan Lanjutan RSP Pulau Makian di Halmahera Selatan Menunggu Hasil Evaluasi BPK

Kepala Dinas Kesehatan Halmahera Selatan Asia Hasyim memastikan lanjutan pembangunan Rumah Sakit Pratama (RSP) di Kecamatan Pulau Makian

Penulis: Nurhidayat Hi Gani | Editor: Mufrid Tawary
Tribunternate.com
Kepala Dinas Kesehatan Halmahera Selatan Asia Hasyim ketika menjelaskan lanjutan pembangunan RSP Pulau Makian, Kamis (1/2/2024). 

TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Kepala Dinas Kesehatan Halmahera Selatan Asia Hasyim memastikan lanjutan pembangunan Rumah Sakit Pratama (RSP) di Kecamatan Pulau Makian, dilaksanakan tahun ini.

Tetapi menurut dia, penetapan anggaran yang digunakan untuk lanjutan pembangunan RSP tersebut menunggu evaluasi akhir dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) perwakilan Maluku Utara.

"Ini supaya mengetahui berapa progres (pembangunan RSP) di lapangan dan berapa progres menggunakan dana DAU (Dana Alokasi Umum) dan dana DAK (Dana Alokasi Khusus) yang belum terealisasi," kata Asia, Kamis (1/2/2024).

Asia mengaku anggaran pembangunan RSP Pulau Makian bersumber dari DAK tahun 2023 sebesar Rp 44 miliar. Hanya saja, rekanan kerja pada proyek tersebut tak tuntas melaksanakan pekerjaan.

Oleh sebab itu, pada lanjutan pembangunan RSP ini harus ada tambahan anggaran dari Pemkab Halmahera Selatan lewat APBD 2024.

Baca juga: Kapolres Dorong Pemkab Halmahera Selatan Buat Perda Kegiatan Jam Malam

Mantan Direktur RSUD Labuha ini juga mengatakan total dana pembangunan RSP Pulau Makian yang ditransefer pemerintah pusat ke pemerintah daerah, baru tercatat 70 persen.

Sementara pencairan untuk pembangunan di tahun 2023 25 persen. Sehingga, masih ada sekitar 45 persen mengendap di kas daerah atau Kasda.

"Di Kasda ini masih sekitar Rp 18 miliar,  kita menunggu pemeriksaan BPK. Kalau progres sudah ditetapkan akhir, maka itu yang menentukan berapa anggaran ditambahkan pemerintah daerah untuk menyelesaikan 100 persen pembangunan RSP," jelasnya.

Asia menyebut masalah utama pembangunan RSP Pulau Makian ialah progres pekerjaan tidak sesuai dengan kontrak yang ditetapkan antara Pemkab Halmahera Selatan dan rekanan kerja.

Adapaun rekanan kerja dimaksud adalah PT Bina Bangun Sakti (BBS).

"Di kontrak itu pekerjaan dimulai dari Maret hingga 29 Desember 2023. Tapi progres pekerjaannya tidak sesuai dengan kontrak," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved